Kementerian PU Akan Siapkan Pelatihan Konstruksi untuk Santri, Pastikan Tak Ada Unsur Eksploitasi

Selasa, 14 Oktober 2025 | 13:28 WIB
Kementerian PU Akan Siapkan Pelatihan Konstruksi untuk Santri, Pastikan Tak Ada Unsur Eksploitasi
Ilustrasi santri (pexels)
Baca 10 detik
  • Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan mengadakan pelatihan dan sertifikasi konstruksi gratis untuk para santri yang selama ini terlibat dalam pembangunan gedung pondok pesantren.
  • Program ini menjadi tindak lanjut atas insiden robohnya masjid Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo dan bertujuan meningkatkan keahlian serta keamanan pembangunan pesantren.
  • Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan, langkah ini bukan bentuk eksploitasi, melainkan upaya memperkuat semangat gotong royong dengan pengetahuan dan keterampilan profesional.

Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berencana membuat pelatihan sertifikasi konstruksi untuk para santri. Tujuannya agar para santri yang biasa ikut gotong royong membangun gedung pondok pesantren dapat memiliki keahlian lebih profesional. 

Program itu dibuat sebagai tindak lanjut pemerintah pasca kejadian robohnya masjid ponses Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, akhir September lalu. 

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyampaikan, pelatihan itu akan diberikan secara gratis.

"Banyak pondok-pondok pesantren yang tumbuh dari semangat gotong royong, ini lahir dari keikhlasan. Kami benar-benar tidak ingin semangat budaya itu hilang. Kami justru ingin memperkuatnya dengan pengetahuan. Untuk itu, insya Allah PU akan melatih dan mensertifikasi para santri sebagai tenaga kerja konstruksi. Itu for free," kata Dody saat acara penandatangan MoU Sinergi Dalam Penyelenggaraan Infrastruktur Pesantren di Kantor Kemenko PM, Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Menurut Dody, pelibatan santri dalam membangun gedung ponpes itu sebagai semangat gotong rotong dan telah lama dilakukan.

"Kami sangat-sangat berharap agar semangat gotong royong ini berubah menjadi keahlian yang diakui. Mereka, para santri, bisa membangun pesantrennya sendiri dengan standar yang benar dan dengan rasa bangga," katanya.

Pelibatan santri membangun gedung itu juga dikabarkan terjadi di Ponpes Al Khoziny. Kendati sempat tuai kritikan publik karena dinilai bentuk eksploitasi anak, Dody meyakini kalau program pelatihan konstruksi yang direncanakan tidak akan menimbulkan hal tersebut.

Dia menyampaikan kalau para santri yang masih berusia anak itu bisa membantu lakukan pekerjaan ringan.

"Hanya membantu agar yang kecil-kecil, misalnya yang urusan yang tidak terlalu berat, sekadar ikut bantu nyemen. Yang agak berat itu bisa dikerjakan oleh tenaga ahlinya. Saya kok tidak yakin bahwa itu akan menjadi eksploitasi karena dari dulu pesantren itu banyak sekali sifatnya sudah gotong royong," ucapnya.

Baca Juga: Ultimatum Chairul Tanjung, Tokoh NU Gus Nadir Ngamuk soal Program Xpose Trans7: Fitnah, Hina Kiai!

Selain menumbuhkan nilai gotong royong pada santri, diakui Dody kalau masih banyak pesantren yang kemampuan finansialnya tidak cukup untuk melakukan pembangunan dengan jasa kontraktor.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI