Sempat Tegang karena Dijaga Ormas GRIB, Begini Situasi Terkini 'Rumah Lelang' di Petukangan

Jum'at, 24 Oktober 2025 | 18:48 WIB
Sempat Tegang karena Dijaga Ormas GRIB, Begini Situasi Terkini 'Rumah Lelang' di Petukangan
Kondisi rumah lelang di Jalan Sangrilla II, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, kini telah kondusif. (Suara.com/Faqih)
Baca 10 detik
  • Penghalauan eksekusi sempat melibatkan Ormas GRIB Jaya.
  • Perseteruan bermula ketika pemilik rumah sebelumnya bernama Diki menggadaikan sertifikat rumahnya di bank.
  • Diki mempercayakan Irsal Malik untuk menempati rumah tersebut dengan status sertifikat yang sedang digadai.

Suara.com - Ketegangan sempat terjadi saat proses eksekusi rumah lelang di Jalan Sangrilla II, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, pada Kamis (23/10/2025) kemarin. Pasalnya penghalauan eksekusi sempat melibatkan Ormas GRIB Jaya.

Pantauan Suara.com di lokasi, pada Jumat (24/10/2025) rumah yang berada di ujung jalan tersebut sudah tidak dijaga oleh Ormas GRIB.

Berdasarkan keterangan satpam yang berjaga di lokasi mengatakan perseteruan bermula ketika pemilik rumah sebelumnya bernama Diki menggadaikan sertifikat rumahnya di bank.

Kemudian, Diki mempercayakan Irsal Malik untuk menempati rumah tersebut dengan status sertifikat yang sedang digadai.

Irsal yang biasa disapa Pak Haji ini, kata Syamsudin kemudian mencoba menebus sertifikat rumah yang ditempatinya ke bank.

“Nah, berhubung dia ada duit (Irsal). Gue tutupin, Rp3,2 M. Tutupin dah nih, ambil sertifikat di bank,” kata Syamsudin, saat di temui Suara.com, Jumat.

Namun diduga ada pihak bank yang sudah melakukan lelang sertifikat tersebut. Sehingga terjadi perseteruan antara pemenang lelang Jacob Prayudi dengan Irsal yang saat ini menempati rumah tersebut.

Hingga akhirnya hari eksekusi tiba. Pihak Pengadilan Negeri Jakarta Selatan ingin melakukan eksekusi rumah tersebut.

Namun, Irsal yang merupakan petinggi Ormas Grib, tak diam begitu saja. Ia mengerahkan pasukannya guna melakukan pengamanan.

Baca Juga: Bedah 3 Mobil Mewah Doni Salmanan yang Dilelang Negara

Ketegangan sempat terjadi, namun semua bisa diredakan usai pihak kepolisian melakukan negosiasi.

Dari hasil negosiasi antara pemenang lelang dan pihak yang menempati rumah, yakni melakukan pelunasan terhadap sertifikat yang sempat digadai.

“Ya, Pak Haji minta waktu sampai 2 bulan ini, untuk pelunasannya. Nambahin uang sertifikat di bank itu. Awalnya Rp3,2 miliar, nambahin Rp2,5 miliar,” ucapnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI