Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan

Minggu, 09 November 2025 | 21:52 WIB
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
Suasana di depan gerbang sekolah pasca ledakan di SMAN 72, Jakarta, Jumat (7/11/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • KPAI mengumumkan bahwa pembelajaran di SMA 72 akan dilakukan secara online mulai 10 November 2025 untuk membantu mengurangi trauma siswa usai ledakan.
  • Selama PJJ, siswa akan mendapatkan pendampingan psikologis dan mengikuti materi yang lebih ringan serta menyenangkan.
  • Skema ini direncanakan berlangsung 3–4 hari sebelum dievaluasi untuk menentukan kesiapan siswa kembali belajar di sekolah.

Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan jika pembelajaran di SMAN 72 bakal diberlakukan secara online, pada Senin (10/11/2025) besok.

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini mengatakan pembelajaran dilakukan secara daring bertujuan untuk menghilangkan trauma pada siswa SMAN 72.

“Besok pembelajarannya secara online, biar anak-anak bisa menghilangkan trauma terlebih dahulu,” kata Diyah, di SMA 72, Minggu (9/11/2025).

Kemudian pembelajaran jarak jauh (PJJ) sementara dilakukan agar proses hukum bisa dilakukan, seperti sterilisasi dan lainnya.

“Misalnya stelirisasi dan lain sebagainya tetap berlangsung,” ucapnya.

Dalam PJJ yang bakal dilakukan besok, para siswa juga bakal didampingi oleh psikolog.

“Jadi tidak langsung pembelajaran secara penuh, tapi pembelajaran secara istilahnya yang menghilangkan trauma terlebih dahulu, kemudian yang kedua adalah pembelajaran yang lebih menyenangkan,” ujarnya.

PJJ direncanakan bakal berlangsung selama 3-4 hari ke depan, kemudian hasil tersebut bakal dievaluasi.

“Kemudian sampai kapan, kita masih masuk emergensi, mungkin sampai 3 hari, 4 hari. Kemudian nanti kita evaluasi,” ujarnya.

Baca Juga: Gus Ipul Pastikan Korban Ledakan SMAN 72 Mulai Membaik, Sejumlah Siswa Sudah Bisa Pulang

“Hari kapan anak-anak bisa belajar kembali ke sekolah, kita melihat proses hukum dan juga proses nanti anak-anak sudah siap atau belum,” tandasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI