Mengingat untuk akses di Solo Raya saat ini belum ada transportasi publik yang bisa diandalkan, alhasil banyak pelaju dari luar daerah yang masih menggunakan mobil maupun sepeda motor pribadi. Oleh karena itu, aglomerasi diharapkan mampu menjadi solusi.
Menurut catatan Dinas Perhubungan Kota Surakarta, semua hal itu yang dilakukan di negara maju di manapun atau kuncinya adalah penyediaan transportasi publik yang memadai.
Mengenai kemacetan di Solo saat ini, tidak lepas dari pertumbuhan kendaraan pribadi. Selain itu, hadirnya kendaraan logistik yang secara dimensi memakan banyak ruang, juga menjadi penyebab kemacetan.
Kendaraan pribadi menjadi penyebab kemacetan karena Solo sekarang tidak ada jalan lingkarnya, yaitu yang dari arah timur dan selatan.
Meski demikian, rupanya misi Pemerintah Kota Surakarta untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat bwlum tidak berjalan mulus. Sebab beberapa kepala daerah tetangga yang akan dilintasi jalan lingkar merasa keberatan dengan rencana pembangunan infrastruktur itu.
Sehingga perlu dikaji terkait alternatif rencana jalan lingkar. Seperti optimalisasi kendaraan publik dan pembangunan jalan layang, mampu mengurangi kepadatan jalan, akan lebih baik untuk diprioritaskan.
Jangan sampai pembangunan infrastruktur mengurangi lahan hijau yang masih produktif karena bukan tidak mungkin akan berdampak pada penurunan stok pangan di dalam negeri.