Pengguna Vario 125 sering mengeluhkan kualitas material bodi plastiknya yang terasa "getas" atau rapuh. Hal ini membuat beberapa bagian bodi rentan bergetar dan menimbulkan suara yang mengganggu, terutama setelah motor dibongkar-pasang.
Bagian yang paling sering menjadi korban adalah cover knalpot dan dek bawah setang yang bersinggungan dengan lutut.
Bagian ini gampang retak atau pecah hanya karena senggolan ringan di parkiran.
Selain itu, masalah pada laher atau bantalan kemudi (komstir) juga kerap terjadi pada motor yang sudah berumur, ditandai dengan setang yang terasa oblak atau kaku saat berbelok.
4. Kaki-kaki: Velg Rentan Peyang
Meskipun desain velg Vario 125 dinilai sporty, banyak yang berpendapat bahwa materialnya kurang kokoh.
Velg bawaan Vario 125 dikenal cukup rentan "peyang" atau bengkok, terutama setelah menghantam lubang di jalan meski dalam kecepatan yang tidak terlalu tinggi.
Saat melakukan test ride, pastikan motor berjalan lurus dan tidak terasa oleng, yang bisa menjadi indikasi velg bermasalah.
5. Sistem Injeksi dan Kelistrikan: Fuel Pump Lemah
Baca Juga: Gen Z Merapat! Ini 7 Motor Bekas Rp10-15 Juta yang Paling Stylish
Khusus untuk Vario 125 generasi pertama yang sudah mengadopsi sistem injeksi, komponen fuel pump atau pompa bensin menjadi salah satu titik lemah seiring bertambahnya usia.
Fuel pump yang melemah akan membuat tekanan bahan bakar menurun.
Dampaknya, motor akan terasa brebet atau bahkan mati saat tuas gas diputar untuk berakselerasi, meskipun bisa menyala normal saat stasioner. Ini tentu sangat berbahaya dan mengganggu mobilitas.
6. Knalpot yang Berisik
Beberapa pemilik Vario 125 melaporkan adanya suara "ngeter" atau kasar yang berasal dari knalpot, terutama saat motor berjalan pelan.
Suara ini bisa timbul secara tiba-tiba dan biasanya disebabkan oleh las-lasan internal di dalam sekat knalpot yang lepas. Akibatnya, terjadi getaran dan gesekan antar-logam di dalam silencer.