- Pasar mobil bekas 2025 tertekan karena daya beli melemah, terlihat dari penurunan pencarian sebesar 5 persen meski jumlah iklan naik 2 persen.
- Pendapatan masyarakat hanya tumbuh sekitar 7 persen sejak 2019, sementara harga mobil naik 20–25 persen, membuat konsumen semakin berhati-hati membeli.
- OLX dan OLXmobbi memperkuat ekosistem mobil bekas melalui layanan bersertifikasi dan opsi pembiayaan yang lebih fleksibel.
Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun volume turun, orientasi konsumen terhadap mobil serbaguna tetap kuat. Kebutuhan ruang, kepraktisan, hingga biaya kepemilikan jangka panjang masih menjadi pertimbangan utama pembeli.
Ekosistem OLXmobbi Perluas Akses Konsumen di 10 Kota Besar
Sebagai platform dengan lebih dari 8,5 juta pengguna aktif per bulan, OLX menjadi salah satu rujukan terbesar untuk transaksi kendaraan bekas di Indonesia.
Melalui OLXmobbi, perusahaan memperkuat layanan pembelian kendaraan dengan lebih dari 30 store dan inspection center yang tersebar di 10 kota besar.
Setiap store menyediakan layanan inspeksi, sertifikasi kualitas, fasilitas kredit, serta garansi purna jual. Pola layanan ini memberikan kepastian bagi konsumen yang mengutamakan proses transparan dan terstandarisasi.
Untuk kebutuhan transaksi dengan jaminan proses yang lebih aman, konsumen dapat mempertimbangkan layanan seperti jual beli mobil bekas terpercaya.
Prospek: Peluang Tetap Terbuka Meski Pasar Tertekan
Meskipun pasar mobil bekas pada 2025 mengalami perlambatan, sejumlah faktor diperkirakan dapat menjaga dinamika pergerakan transaksi.
Ketersediaan layanan bersertifikasi, program promosi, serta minat terhadap model-model populer menjadi elemen yang tetap mendorong pasokan dan permintaan.
Pergerakan pasar memang tidak sekuat beberapa tahun sebelumnya, namun upaya penguatan ekosistem oleh OLXmobbi diharapkan dapat menyeimbangkan tekanan ekonomi yang memengaruhi daya beli masyarakat.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Mobil Bekas Lebih Murah dari Harga Nmax, Pilihan Sedan hingga MPV