Banyak kejadian kampas rem dan cakram sampai karatan lalu rusak permanen akibat tergenang air. Mau tidak mau memang harus diganti demi keselamatan penumpang serta pengendara.
- Oli mengalami kebocoran
Mobil yang pernah kemasukan air banjir, biasanya mudah mengalami kebocoran oli. Hal itu disebabkan oleh elemen seal yang melemah maupun rusak.
Ketika air berlebih masuk dalam mesin mobil bisa mengakibatkan seal langsung hilang elastisitasnya, lalu oli otomatis merembes.
Kondisi itu menyebabkan kerusakan internal mesin serta menurunkan kinerja keseluruhan.
- Biaya perbaikan membengkak
Mobil bekas banjir akan mengalami berbagai tipe kerusakan, sehingga perlu adanya perbaikan menyeluruh yang membutuhkan biaya mahal.
Sehingga, bukannya menghemat pengeluaran malah sebaliknya makin membengkak.
Ciri Khas Mobil Bekas Banjir
Sebenarnya mobil bekas yang pernah tergenang air menunjukkan ciri khusus, pembeli bisa melakukan pemeriksaan pada bagian-bagian tertentu.
- Area interior
Sebaiknya periksa karpet dasar dengan diangkat lalu teliti. Indikasi yang bisa dilihat berupa adanya bekas air, lumpur, jamur di sisi bawah jok, door trim, saku pintu.
- Ruang mesin
Segera lakukan pemeriksaan pada komponen konektor kabel, fuse box, celah area mesin. Anda bisa melihat bersih atau ada bekas air atau lumpur.
Baca Juga: Pramono Anung: 21 Orang Jadi Korban Imbas Mobil Terabas Pagar SD di Cilincing
- Sisi bawah atau kolong
Anda bisa mulai dengan mencari karat yang berlebih, baut baru terlihat mencurigakan dan ada atau tidak bekas lumpur pada area sasis.
- Periksa oli
Customer bisa memeriksanya dengan cara menarik bagian dipstick oli, selanjutnya pastikan tidak ada buih aneh layaknya mayones. Sebagai penanda oli telah tercampur air.
- Test drive
Anda bisa mendengarkan suara mesin, memeriksa secara teliti semua fitur elektrik seperti AC, lampu audio, power window. Selanjutnya rasakan performa transmisi yang tersedia.
Itulah bahayanya membeli mobil bekas banjir, jika tidak diteliti secara menyeluruh akan berdampak pada keselamatan dan kenyamanan penumpang maupun pengendara.
Kontributor : Damayanti Kahyangan