Begini Cara Unik Ilmuwan Selidiki Atmosfer Planet Asing

Selasa, 20 April 2021 | 07:30 WIB
Begini Cara Unik Ilmuwan Selidiki Atmosfer Planet Asing
Ilustrasi meteorit. (Pixabay/AlexAntropov86)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan memanggang meteorit dalam oven dan mempelajari gas yang dikeluarkan batuan luar angkasa tersebut, untuk menyelidiki atmosfer planet asing berbatu.

Dalam sebuah studi baru, para peneliti di University of Calfornia mengambil sampel dari tiga meteorit murni yang jatuh ke Bumi pada waktu dan tempat berbeda di seluruh dunia.

Tim ahli memanggangnya dalam tungku pada suhu 1.200 derajat Celcius. Para ilmuwan menganalisis gas yang berasal dari mineral di bebatuan saat meteorit tersebut memanas dalam oven.

"Informasi ini akan menjadi hal penting ketika kita mulai dapat mengamati atmosfer planet ekstrasurya dengan teleskop baru dan instrumentasi canggih," kata Maggie Thompson, ilmuwan dan rekan penulis studi di University of Calfornia.

Ketiga meteorit yang dipanggang adalah kondrit karbon tipe CM, terbuat dari bahan dianggap mewakili jenis benda yang sama membentuk Matahari dan planet-planet di tata surya.

"Meteorit ini adalah bahan sisa dari material pembangun yang membentuk planet-planet di tata surya kita," tambah Thompson, dikutip dari Space.com, Selasa (20/4/2021).

Pelajari atmosfer planet asing. [US Santa Cruz]
Pelajari atmosfer planet asing. [US Santa Cruz]

Menurut Thompson, kondrit berbeda dari jenis meteorit lainnya karena tidak cukup panas untuk meleleh.

Sehingga, kondrit memiliki beberapa komponen primitif yang dapat memberi tahu para ahli tentang komposisi tata surya di sekitar waktu pembentukan planet.

Meteorit ini termasuk Murchison chondrite yang jatuh di Australia pada 1969, Jbilet Wilselwan yang ditemukan di Sahara Barat pada 2013, dan Aguas Zarcas yang mendarat di Kosta Rika pada 2019.

Baca Juga: Jejak Kaki Dinosaurus Terbesar Ditemukan di Inggris

Oven tempat batuan antariksa itu dipanggang dihubungkan ke sistem vakum dan spektrometer massa, alat yang memisahkan isotop dan molekul menurut massanya memungkinkan para ilmuwan menentukan komposisi sampel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI