Smartwatch Bisa Deteksi Efek Jangka Panjang Covid-19

Selasa, 20 Juli 2021 | 09:49 WIB
Smartwatch Bisa Deteksi Efek Jangka Panjang Covid-19
Ilustrasi smartwatch. [Josemiguels/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setelahnya, detak jantung mereka kembali naik dan tetap tinggi dengan rata-rata 79 hari untuk kembali normal.

Peningkatan detak jantung yang berkepanjangan ini diasumsikan sebagai tanda bahwa Covid-19 mengganggu sistem saraf otonom, yang mengatur proses fisiologis dasar.

Jantung berdebar dan pusing yang dilaporkan pasien setelah sembuh dari Covid-19 mungkin termasuk gejala gangguan.

"Banyak orang yang terkena Covid-19 akhirnya mengalami disfungsi otonom dan semacam peradangan berkelanjutan. Ini akan berdampak buruk pada kemampuan tubuh mereka untuk mengatur denyut nadi," kata Jennifer Radin selaku pemimpin uji coba DETECT.

Kemudian aktivitas tidur hingga fisik juga lebih lambat bagi mereka yang terkena Covid-19 dibanding pasien yang memiliki penyakit lain.

Para peserta ini juga melaporkan lebih banyak mengalami batuk, sesak napas, dan nyeri tubuh.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

"Kami ingin melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengumpulkan gejala jangka panjang Covid-19 sehingga kami dapat membandingkan perubahan fisiologis yang kami lihat dengan gejala yang sebenarnya dialami peserta," kata Radin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI