Data eHAC Tercecer di Internet, Pemerintah Harus Minta Maaf

Selasa, 31 Agustus 2021 | 20:54 WIB
Data eHAC Tercecer di Internet, Pemerintah Harus Minta Maaf
Tangkapan layar eHac di Playstore. [Suara.com Denada S Putri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ismail mengakui, data ini memang tak sepenuhnya bocor. Sebab, data ini ditemukan oleh tim peneliti keamanan siber vpnMentor, di mana mereka dianggap Ismail sebagai Ethical hacker.

Ethical hacker sendiri adalah peretas baik yang bertugas untuk menemukan celah keamanan di sebuah sistem. Setelah menemukan celah, mereka lantas akan melaporkan ke pihak yang membangun sistem tersebut.

"Masih baik itu (vpnMentor), data tidak di-hack. Mereka kan melapor ke Kemenkes," jelas Ismail.

Meski begitu, Ismail mengapresiasi tindakan Kemenkes yang akhirnya mengintegrasikan data eHAC dengan PeduliLindungi lewat data center nasional. Namun, ia tetap skeptis bahwa pemerintah mesti meyakinkan masyarakat apabila data tersebut benar-benar harus dijamin aman.

"Ini harus diperjelas, bagaimana pengamanannya di yang baru ini? Bagaimana keseriusan pemerintah untuk menjaga data ini? Siapa yang pegang data itu? Bisa memastikan harusnya," papar Ismail.

"Ini kan luar biasa datanya, seperti yang saya sebut di atas. Data ini juga dipakai untuk tracking aktivitas kita, seperti ke mall. Very important. Kita perlu diyakinkan," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI