Suara.com - Ukurannya kecil, tidak lengkap, dan tidak dapat disangkal mengagumkan.
Dinamakan “Leti”, ini adalah tengkorak pertama yang diketahui fosil milik anak Homo naledi, yang memberi penerangan baru pada kelompok misterius manusia punah.
Fragmen tengkorak, semuanya 28, ditemukan di lorong sempit berukuran hanya 5,9 inci (15 cm) dan panjang 31,5 inci (80 cm), dilansir laman Gizmodo, Jumat (5/11/2021)
Sisa-sisa tengkorak dan enam gigi terkait ditemukan di rak batu kapur yang terletak satu lengan dari lantai gua.
Kurang dari 40 kaki (12 meter) dari tempat ini adalah area Kamar Dinaledi di dalam sistem gua Bintang Baru, tempat para antropolog menemukan jejak pertama Homo naledi pada 2013.
Gua tersebut telah menghasilkan lebih dari 2.000 fosil Homo naledi, dari semua tahap kehidupan, namun masih banyak yang harus dipelajari tentang kelompok hominin yang telah punah ini.
![Leti, tengkorak anak manusia purba. [University of the Witwatersrand, Johannesburg]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/11/05/95058-leti-tengkorak-anak-manusia-purba.jpg)
Mereka berasal dari masa yang menarik dalam evolusi manusia, sekitar 250.000 tahun lalu, ketika manusia modern berbagi planet ini dengan beberapa spesies Homo lainnya, seperti Neanderthal dan Homo erectus.
“Homo naledi tetap menjadi salah satu kerabat manusia purba paling misterius yang pernah ditemukan,” ujar Lee Berger, antropolog di University of the Witwatersrand dan salah satu penulis dari dua makalah yang menjelaskan fosil baru, keduanya diterbitkan di PaleoAnthropology.
Dia menambahkan, ini jelas merupakan spesies primitif, yang ada pada saat sebelumnya kita mengira hanya manusia modern yang ada di Afrika.
Baca Juga: Dari Mojokerto Hingga Flores, Ini Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia
Para ilmuwan tidak yakin bagaimana manusia modern terkait dengan Homo naledi, tetapi kita mungkin memiliki nenek moyang yang sama.
Juga tidak diketahui apakah Homo naledi berkelana jauh melampaui sistem gua Bintang Baru, kompleks lorong dan ruang sepanjang 1,2 mil (2 kilometer) yang terletak di dekat Johannesburg, Afrika Selatan.
Hominin ini mungkin merupakan kelompok kecil yang bercabang dari pohon keluarga manusia atau mereka mungkin tersebar luas di sebagian besar Afrika.
Penemuan tengkorak anak Homo naledi pertama sangat penting karena dapat memberi tahu kita hal-hal baru tentang spesies ini, termasuk tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.
Antropolog Juliet Brophy dari Louisiana State University, salah satu penulis kedua studi tersebut, mengatakan penting untuk mempelajari nenek moyang kita dan tingkat kedewasaan mereka karena hal itu menunjukkan sejumlah perubahan anatomi dan perilaku.
Masalahnya, kita tidak benar-benar tahu banyak tentang hal ini.