- Penelitian Edward Thorndike pada 1898 menunjukkan bahwa kucing dapat belajar membuka kotak puzzle untuk mendapatkan makanan melalui coba-coba.
- Dalam situasi yang berubah, kucing dapat beradaptasi dan menemukan solusi baru.
2. Fleksibilitas Perilaku:
- Kucing menunjukkan kemampuan beradaptasi yang tinggi dalam lingkungan belajar yang dinamis.
- Kucing unggul dalam keterampilan berburu dan membedakan bau, keterampilan yang sangat penting dalam konteks ekologi mereka.
Mengapa Membandingkan Tidak Relevan?
Menurut Jennifer Vonk, profesor psikologi di Universitas Oakland, kucing tidak dapat dibandingkan langsung dengan bayi manusia.
- Alasan Evolusi: Tekanan evolusi yang dihadapi kucing berbeda dari manusia. Kucing berevolusi untuk menjadi pemburu yang efisien, sementara manusia bergantung pada bahasa dan pembuatan alat.
- Motivasi Berbeda: Kucing mungkin tidak tertarik menyelesaikan tes kecerdasan seperti manusia. Motivasi mereka lebih berpusat pada kelangsungan hidup melalui berburu.
Baik anjing maupun kucing memiliki kecerdasan yang unik dan tidak bisa dibandingkan langsung dengan bayi manusia. Anjing menunjukkan kemampuan kognitif setara anak usia 2 hingga 3 tahun dalam hal kosakata, berhitung, dan emosi.
Sementara itu, kucing unggul dalam pemecahan masalah, fleksibilitas perilaku, dan keterampilan berburu, yang tidak relevan untuk dibandingkan dengan manusia.
Pada akhirnya, setiap spesies berkembang dengan cara yang berbeda sesuai kebutuhan ekologisnya. Alih-alih mencari siapa yang lebih pintar, lebih baik memahami dan menghargai keunikan kemampuan masing-masing makhluk.
Hewan peliharaan bukanlah manusia berkaki empat; mereka memiliki kecerdasan khas yang layak untuk dihormati.
Kontributor : Pasha Aiga Wilkins
Baca Juga: Bagaimana Iklim dan Budaya Membentuk Evolusi Manusia?