Dari pihak Filistin, muncullah seorang prajurit raksasa bernama Goliath dengan tinggi sekitar 3 meter, bersenjata lengkap dan berbaju zirah tebal.
Di sinilah muncul sosok Daud, seorang anak muda penggembala domba, anak bungsu dari Isai. Ia bukan prajurit, hanya datang ke medan perang untuk mengantarkan makanan bagi kakak-kakaknya yang sedang berperang.
Namun, ketika mendengar tantangan Goliath dan melihat ketakutan pasukan Israel, Daud merasa marah dan bertanya, “Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai berani menghina barisan tentara Allah yang hidup?”
Meski dianggap remeh oleh saudara-saudaranya dan bahkan Raja Saul, Daud tetap bersikeras ingin menghadapi Goliath yang bertubuh besar.
Ia berkata bahwa Tuhan yang telah menyelamatkannya dari singa dan beruang saat menggembalakan domba, juga akan menyelamatkannya dari tangan Goliath.
Akhirnya, Raja Saul mengizinkan Daud maju, meskipun tubuhnya jauh lebih kecil dan tidak terlatih dalam perang
Daud menolak baju zirah Saul dan memilih membawa tongkat gembala, lima batu licin dari sungai, dan umban (alat lempar batu).
"Engkau mendatangi aku dengan pedang, tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kau tantang itu" bunyi 1 Samuel 17:45.
Dengan satu lemparan umban, batu itu menghantam kening Goliath, membuatnya roboh seketika. Daud kemudian mengambil pedang Goliath dan memenggal kepalanya. Kemenangan ini membuat bangsa Israel semangat kembali dan mengalahkan pasukan Filistin.
Baca Juga: Hamas Konfirmasi Komandan Seniornya Terbunuh dalam Serangan Israel di Lebanon