Sementara itu, Samsung ternyata juga menjadi perusahaan yang ingin mengakuisisi Perplexity. Bahkan raksasa asal Korea Selatan itu sudah menawarkan akses gratis ke Perplexity Pro kepada pengguna di Amerika Serikat selama setahun dengan harga 200 Dolar AS atau sekitar Rp 3,2 juta.
Menurut laporan yang diungkap awal bulan Juni, Samsung bahkan hampir mencapai kesepakatan untuk berinvestasi di Perplexity. Bocoran menyebut kalau itu menjadikan Samsung sebagai salah satu investor terbesar di perusahaan rintisan AI tersebut.
Namun semua itu bisa terancam jika Apple ikut campur dan membeli Perplexity AI. Sebab kecil kemungkinan Apple akan menginginkan teknologi itu untuk mendukung pengalaman AI yang lebih baik pada perangkat pesaingnya.
Apa itu Perplexity?
Bagi yang belum tahu, Perplexity adalah mesin pencari dan chatbot yang berbasis kecerdasan buatan. Ini mirip seperti ChatGPT milik OpenAI ataupun Gemini buatan Google.
Perplexity sendiri telah menarik minat yang signifikan di antara pengguna ponsel karena tampilan antarmuka (user interface atau UI) yang dioptimalkan dengan baik yang menyerupai mesin pencari.
Saat ini Perplexity didukung oleh berbagai model dari OpenAI dan Anthropic. Keunggulan lainnya, platform turut menawarkan yang terbaik dari pencarian web dan AI generatif.
Aplikasi Perplexity saat ini tersedia untuk smartphone Android dan iOS yang bisa diunduh gratis. Namun bagi kalian yang ingin mencari fitur lanjutan, bisa juga berlangganan Perplexity Pro dengan biaya 20 Dolar AS (sekitar Rp 337 ribu) per bulan, mirip dengan ChatGPT Plus.
Apabila Perplexity menjadi asisten pintar bawaan di HP Samsung maupun Motorola, maka platform itu bisa menarik lebih banyak pengguna Android. Itu juga memberikan banyak opsi ke pengguna apakah mau memakai Perplexity atau Google Gemini.
Baca Juga: Berpikir Ala AI Bikin Bumi Merana? Studi Ini Ungkap 'Ongkos' Karbon Kecerdasan Buatan