Juru Bicara OPM Sebby Sambom: Ini adalah Perang Kemerdekaan Papua

Tim Liputan Khusus Suara.Com
Kamis, 06 Desember 2018 | 19:39 WIB
Juru Bicara OPM Sebby Sambom: Ini adalah Perang Kemerdekaan Papua
[Suara.com/Aldie Syaf Bhuana]

Tidak. Anda harus tahu, jalan-jalan itu tak dibuat untuk menyejahterakan bangsa Papua. Jalan itu dibuat untuk keperluan transportasi TNI, agar mereka mudah membunuh kami.

Saudara juga harus tahu, metode seperti itu sudah dilakukan TNI sejak 1969. Membangun jalan, membangun gedung, dan lain-lain, apa rakyat kami sejahtera? Yang ada rakyat kami terus ditekan militer.

Kami sudah memunyai pelajaran itu. Kami juga bersekolah, sehingga tak lagi bisa ditipu, dibodoh-bodohi seperti pendahulu kami.

Baiklah, proyek-proyek pembangunan itu mungkin didukung oleh segelintir orang Papua, seperti gubernur, bupati, camat dan lain-lain.

Tapi mereka adalah borjuis-borjuis yang menjual kemiskinan rakyat Papua, menjual nama OPM untuk mendapatkan uang kantong sendiri.

Borjuis-borjuis itu biasa cari makan seperti itu, dari proyek-proyek Indonesia. Borjuis-borjuis Papua yang melacurkan diri demi uang Indonesia.

Apa tak ada jalan lain kecuali perang?

Kami sudah kenyang diteror, diintimidasi, dibunuh sejak tahun-tahun dulu. Karena itulah ada TPNPB. Kini, kami ada 29 daerah komando. Ada 2.500 tentara tetap (organik) yang akan melawan semua penindasan itu.

Ya, TPNPB adalah sayap militer, sehingga yang ditempuh adalah jalan perang. Tapi selain itu, kami juga ada OPM, aktivis-aktivis di perkotaan yang menempuh jalur diplomasi dan kampanye damai sampai merdeka.

Baca Juga: TPNPB: Kami Bukan Kriminal, Korban Tewas di Trans Papua Bukan Dieksekusi

Melalui perang dan diplomasi, apa yang ingin ditunjukkan TPNPB-OPM?

Kami ingin Indonesia introspeksi diri. Dulu Indonesia menganeksasi Papua. Kini kalian harus bisa introspeksi, bijaksana membiarkan kami merdeka, menentukan nasib bangsa kami sendiri.

Kami juga tahu, semakin banyak rakyat Indonesia, intelektual-intelektual Indonesia yang berpikiran jernih, mengerti hak asasi manusia, sehingga mendukung perjuangan kami. Kami berterima kasih kepada rakyat progresif Indonesia.

Karenanya, pemerintah Indonesia juga harus begitu. Biarkan kami merdeka. Kalau tidak, kewibawaan Indonesia akan hancur di mata internasional.

Ingat, saat ini, seperti penyerangan kemarin adalah baru aksi ofensif. Kami belum mengumumkan revolusi total. Kalau sudah mendeklarasikan revolusi total, semua rakyat Papua akan bergerak. Rakyat Papua akan bergerak, tinggal menunggu komando kami.

Kalau sudah deklarasi revolusi total, semua bangsa Indonesia di Papua harus keluar, sehingga tinggal hanya TNI yang akan kami hadapi di pertempuran.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI