Sempat ada larangan keras dari sesepuh Baduy waktu itu?
Enggak sih, cuma dikasih nasihat, dikasih wejangan supaya nggak disalahgunakan. Saya pakai sosmed untuk menyampaikan produk saja. Yang ngasih wejangan kokolot (ketua kampung), dilembur Wa Ailin.
Sekarang penjualan (produknya) seperti apa Kang, di masa pandemi ini?
Di IG sekarang sepi, di Tokopedia dan Bukalapak juga. Sekarang melayani via WhatsApp, repeat order (order ulang). Kalau pelanggan sudah tetap dilayani via WA.
Bagaimana perbedaan penjualan setelah online dan sebelum online?
Kalau dinominalkan, sebulan paling dari Rp 2 jutaan jadi Rp 10-15 juta, jauh banget. 2018-2019 puncaknya. (Tapi) Saat pandemi ini pembeli langsung turun.
(Itu) Naik hingga berkali-kali lipat. Dulu paling cuma ambil barang, terus saya jual sistemnya konsinyasi sama perajin.
Setelah jualan online bisa ada stok sendiri, bisa punya modal dari penjualan itu, akhirnya kita punya barang untuk ditawarkan. Istilahnya, usahanya semakin terbentuk.
Pas konsinyasi dapat keuntungannya berapa?
Baca Juga: Arya Ananda Indrajaya Lukmana: Aplikasi EndCorona Ini Ada Suka-Dukanya Juga
Kalau konsinyasi mah yang berlaku di situ titip jual. Kalau di kampungnya ngutang dulu, kalau udah kejual dibayar.