Narman dan Terobosan Online Kerajinan Baduy: Pernah Ditegur Ketua Kampung

Jum'at, 05 Maret 2021 | 20:58 WIB
Narman dan Terobosan Online Kerajinan Baduy: Pernah Ditegur Ketua Kampung
Ilustrasi wawancara. Narman, pemuda Baduy yang membuat terobosan dengan jualan kerajinan Baduy menggunakan teknologi termasuk platform media sosial. [Foto: Dok. pribadi / Olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dulu sempat bolak-balik melulu setiap hari pas awal merintis jual online. Itu lagi fokusnya, pagi berangkat jam 6-7, pulangnya jam 17-20 malam. Kadang nginap juga.

Karena kalau ada sinyal di rumah, nggak enak juga kayanya. Kalau nggak ada sinyal lebih tenang. Kalau ada sinyal nanti pegangnya HP melulu, nggak interaksi sama keluarga. Buktinya kalau di Ciboleger saja saya pegang HP, kalau di rumah sudah tenang. Kegiatan rumah (itu) kegiatan adat.

Masa-masa puncak ramainya penjualan online itu kapan?

2017 mulai kelihatan, ramainya 2018-2019. Dulu ngandalin sosmed. Tapi sekarang sosmednya tumpul, pameran nggak ada, ya sudah sekarang sepi.

Apa yang bisa dibagi ke teman-teman soal kisah menarik Akang yang berusaha jualan online ini?

Dari sudut Narman (sebenarnya) banyak keterbatasan, mulai dari komunikasi, pengetahuannya juga beda, bahasanya beda. Itu tantangannya.

Lalu bagaimana caranya kita bisa mengikuti? Profesional melayani, kayak penjual pada umumnya.

Kalau di sosmed, untuk mendapatkan follower, saya belajar sedikit-sedikit. Jadi kita belajar digital marketing, belajar sedikit-sedikit, sampai belajar pengambilan foto produk.

Saya dengan keterbatasan saja bisa. waktu itu tertarik saja. Karena adrenalin tertantang, seru nih, kalau belajar, cara pengambilan foto dan lain-lain.

Baca Juga: Arya Ananda Indrajaya Lukmana: Aplikasi EndCorona Ini Ada Suka-Dukanya Juga

Terus, produk kan kalau difoto doang orang nggak tau. (Nah) Narman juga buat caption foto, gimana (bagusnya). Itu mau nggak mau harus belajar Bahasa Indonesia, mulai tanda baca dan lain sebagainya, melalui buku dan sosmed.

Di Baduy Craft ini jualan online, tapi Narman banyak ilmu bukan hanya tentang jualan, tapi juga tata bahasa dan lain sebagainya.

Narman, pemuda Baduy saat menjalani aktivitas di rumahnya. [Dok. pribadi]
Narman, pemuda Baduy saat menjalani aktivitas di rumahnya. [Dok. pribadi]

Punten, Kang Narman dulu sekolah atau tidak?

Enggak, nggak sekolah, sama kayak orang Baduy aja.

Terus pas kenal medsos sudah bisa baca?

Sudah. Kalau baca (sudah) dari kecil. Memang kebetulan modalnya Narman untuk terjun ke pemasaran online itu sudah ada. Sempat belajar Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris. Biar tahu, kadang kan ada tombol-tombo HP pakai Bahasa Inggris.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI