Narman dan Terobosan Online Kerajinan Baduy: Pernah Ditegur Ketua Kampung

Jum'at, 05 Maret 2021 | 20:58 WIB
Narman dan Terobosan Online Kerajinan Baduy: Pernah Ditegur Ketua Kampung
Ilustrasi wawancara. Narman, pemuda Baduy yang membuat terobosan dengan jualan kerajinan Baduy menggunakan teknologi termasuk platform media sosial. [Foto: Dok. pribadi / Olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kebanyakan kain tenun berbagai ukuran, motif dan jenis, tas, gelang, gantungan kunci, slayer, ikat kepala, batik. Jadi sesuai nama Baduy Craft, yang dijual yang kita produksi dulu.

Sekarang Kang Narman produksi sendiri atau ambil dari perajin?

Masih ambil. Karena produk Baduy, produk apa pun itu, tidak begitu terstruktur (produksinya). Produk Baduy itu perajinnya waktunya memanfaatkan waktu luang, jadi nggak ada yang fokus kerja.

Saya itu profesinya penenun. Pembuat tas itu nggak ada di baduy. Kalau pun mereka bisa buat, itu mereka manfaatin waktu luang, kalau misalnya libur ke kebun. Kalau mau ambil barang, mau nggak mau kita ambil dari perajin yang sudah ada, (itu) kita ambil.

Pandemi ini memang penjualan berkurang drastis ya?

Turun banget, hampir 100 persen, hampir kehilangan transaksi per bulannya. Dulu kan (bisa dapat) 10-15 juta, sekarang Rp 1 juta sebulan aja syukur banget.

Event paling jauh atau paling besar yang pernah diikuti Kang?

(Biasanya masih di sekitar) Depok, Jakarta, Tangsel. Paling besar di Jakarta Convention Center, di acara Inacraft, (itu) paling besar sih acaranya. Iya, waktu itu 4-5 hari dapet Rp 70-80 juta. Rata-rata kalau pameran 15-20 juta.

Kalau pameran itu persiapannya gimana?

Baca Juga: Arya Ananda Indrajaya Lukmana: Aplikasi EndCorona Ini Ada Suka-Dukanya Juga

Kalau pameran, (kita) rental mobil, bawa perlengkapan display, produk, bawa penenun. Kalau pameran biasanya saya sekalian demo tenun.

Narman dan produk tenunan Baduy dalam salah sebuah ajang pameran. [Dok. pribadi]
Narman dan produk tenunan Baduy dalam salah sebuah ajang pameran. [Dok. pribadi]

Pernah dapat penghargaan soal pemasaran via online ini ya?

Pernah di Astra International ada program Satu Indonesia Awards, Narman dapat penghargaan UMKM Kewirausahaan 2018.

Kang Narman tinggal sehari-hari di Baduy, ya?

(Iya) Di Baduy. Paling pulang-pergi ke bawah, seminggu 2-3 kali turun, karena di atas nggak ada sinyal. Kegiatannya ke rumah, ke perbatasan Ciboleger kan ada listrik, ada sinyal. Kalau di rumah kan nggak ada listrik, nggak ada sinyal.

Meskipun ya, terbatas, konsumen kadang kabur karena (pesan) nggak kebalas. Ya sudah lah, belum rezeki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI