Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie: Kesinambungan Pembangunan Itu Mutlak

Senin, 24 Mei 2021 | 11:53 WIB
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie: Kesinambungan Pembangunan Itu Mutlak
Ilustrasi wawancara khusus. Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie. [Foto dan olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam waktu dekat, saya ingin hijaukan Tangsel dengan menanam pohon. Ada tiga jenis pohon yang ingin saya tanam: pohon trembesi, tabebuya, dan lainnya flamboyan atau kembang kertas, yang penting hijau. Ruang-ruang kecil di jalan yang ada tanami saja, daripada tanah kita tanamin. Paling tidak ada tiga taman kota, (Taman Kota) 1, 2, dan Taman Kota Jombang.

Targetnya itu dalam skala yang besar. Tetapi paling tidak, lahan-lahan aset kita, saya sedang minta diinventarisir, mungkin dalam waktu dekat. Aset kita di mana, kemudian apa perencanaannya dalam tata ruang. Kalau belum ada perencanaan, tanami, bikin dia jadi taman kecil, walaupun luasnya 200-300 meter. Daripada itu sengketa tempat penjualan, mending dijadikan taman. Kalau lebih luas, jadi sarana olahraga warga.

Kalau pengembangan Taman Kota 2 yang disebut sebagai "Venice Italia" itu, pengembangannya ke depan akan seperti apa?

Memang Taman Kota 2 ini potensi besar bagi Kota Tangerang Selatan, jadi ikonik. Bu Airin sudah membenahi sedemikian rupa. Tapi ke depan, supaya bisa dinikmati dan lebih berkembang, saya diskusikan dengan swasta yang punya pengalaman dalam pengelolaan taman.

Mungkin saja kami akan kerja sama dalam pengelolaan taman ke depannya. Sudah ada beberapa pihak yang menyatakan siap. Tapi ke depan, intinya Taman Kota 2 Jaletreng itu ingin betul-betul taman airnya ada, taman edukasinya ada, taman olahraganya ada, jadi tempat hangout anak-anak muda kita. Saya belum lihat ada contohnya di mana, tapi membayangkan ada perahu, ada semua fasilitas, itu luar biasa.

Masih berkaitan dengan Kota Lestari, sekarang soal penanganan sampah. Tahun lalu kan sempat heboh itu TPA Cipeucang jebol. Ke depan akan seperti apa?

Memang saya sudah minta sejak awal, mendorong untuk menyelesaikan percepatan final business case-nya untuk PLTSA itu, untuk percepatan fokus pembangunan PLTSA. Hanya teknologi yang dapat membantu percepatan penanganan sampah per hari 1 ribu ton itu dengan posisi 1.500.000 kepala keluarga. Kalau nambah jumlah penduduknya, mungkin jumlah sampah juga akan nambah. Dengan luas lahan yang terbatas, ya, teknologi jawabannya untuk menangani sampah di Tangsel ini.

Kita sudah diasistensi oleh Korpsurgah KPK, diasistensi oleh Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup. Mudah-mudahan 2022 sudah groundbreaking, bahkan PLTSA sudah berproses. 2021 ini (semoga) final case selesai, lalu tender internasional, peletakan batu pertama. Lahannya kan cuma lima hektare, tidak terlalu luas, mudah-mudahan 2022 berjalan.

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie (kedua dari kanan) bersama wakilnya Pilar Saga Ichsan saat pelantikan. [Instagram @benyamindavnie/capture]
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie (kedua dari kanan) bersama wakilnya Pilar Saga Ichsan saat pelantikan. [Instagram @benyamindavnie/capture]

Tangsel sudah punya TPST3R ya. Itu sudah seberapa jauh optimalnya?

Baca Juga: Sejarah dan Asal Usul Serpong, Dulu Tempat Perang, Kini Jadi Kawasan Elit

Betul, itu juga menjadi perhatian kita, (soal) penanganan sampah dari rumah. Pola pembuangannya dulu kan sampah ada setiap hari. Saya juga sudah komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk bisa membuang sampah ke TPA Jatiwaringin di Mauk, Kabupaten Tangerang. Selain itu, saya juga mendorong TPST3R dan bank sampah aktif lagi. Saya akan memberikan insentif bagi pelaku bank sampah yang neraca pembukuannya bagus, apakah kita kasih motor atau apa. TPST3R juga begitu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI