Koordinator P2G Satriwan Salim: Pembelajaran Tatap Muka, Harus Ada Pemetaan Rinci Dulu

Kamis, 10 Juni 2021 | 19:24 WIB
Koordinator P2G Satriwan Salim: Pembelajaran Tatap Muka, Harus Ada Pemetaan Rinci Dulu
Ilustrasi wawancara. Koordinator P2G Satriwan Salim. [Foto: Dok. pribadi / Olah gambar: Suara.com]

Tetapi surat tersebut juga harus dilengkapi dengan keterangan mengenai fasilitas kesehatan apa saja yang dimiliki sekolah. Misalnya, hanya ada dua toilet bersih, kelancaran air seperti apa, atau jumlah thermogun yang dimiliki sekolah.

Para guru dan tenaga kependidikan lain pun juga harus diberi edukasi mengenai protokol kesehatan.

Apa yang harus diketahui oleh orang tua siswa mengenai PTM?

Tidak semua orang tua siswa memiliki akses ke informasi tentang PTM ataupun varian virus Covid-19 yang beredar. Oleh karena itu, kami mengimbau agar orang tua mendapatkan edukasi yang cukup.

Beberapa orang tua asal mengiyakan permintaan PTM, meskipun beberapa orang tua khususnya yang memiliki anak PAUD mengaku masih khawatir.

Orang tua harus mempertimbangkan segala aspek secara rasional sebelum memberikan izin kepada anak bersekolah secara tatap muka dan benar-benar mengetahui kesiapan sekolahnya.

Apakah pemerintah daerah memberikan jaminan untuk perlindungan anak-anak yang bersekolah tatap muka?

Hingga saat ini sepertinya belum ada. Jika ada guru atau siswa yang sakit dan dilarikan ke rumah sakit, bisanya itu hanya sebatas mendapatkan fasilitas BPJS.

Apakah pemerintah memberikan panduan sekolah tatap muka?

Baca Juga: Prof Cissy: Bukan Prioritas Utama, Tapi Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Perlu

Ya, dan panduan itu sangat lengkap. Kami mengapresiasi pemerintah untuk hal ini. Panduan tersebut mencakup hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan selama PTM untuk jenjang SMA hingga PAUD.

Ini termasuk seperti pemotongan jam belajar dari biasanya sebelum pandemi, tidak boleh ada kegiatan ekstrakulikuler, jumlah siswa dibatasi dalam satu kelas, hingga wajib 3M.

Apakah pemotongan jam belajar akan mengganggu jalannya sistem pendidikan di Indonesia?

Sebenarnya sama saja, di mana para murid tetap terlayani dan mendapatkan materi dari guru.

Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran.

Ketika sekolah memberlakukan sistem belajar di mana setengah siswa masuk ke sekolah dan setengahnya mengikuti pelajaran secara daring, guru harus memikirkan cara bagaimana keduanya harus seimbang.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI