Tetapi dalam pandangan saya sebagai epidemiologi, peningkatan kasus ini benar-benar tidak normal itu eksponensial.
Sementara hari ke hari, Pak Menkes selalu menceritakan tentang banyaknya mutasi baru yang masuk ke Indonesia. Saya sebenarnya merasa sedih juga. Itu bukan 'prestasi' sebenarnya. Ketika kita mengatakan ada mutasi baru masuk ke Indoensia, maka itu sebenarnya kegagalan kita dalam melakukan cegah tangkal.
Cegah tangkal itu dilakukan di pintu-pintu masuk, dan itu ada prosedurnya untuk melakukan cegah tangkal. Tetapi kalau kita tidak mampu melakukan pencegahan terhadap mereka-mereka yang masuk Indonesia, maka menurut saya itu bukanlah hal yang baik.
Karena itu saya katakan, apakah kemudian program pembatasan mobilitas ini cukup efektif? Enggak. Kalau untuk sementara mungkin iya, untuk meredam orang yang bermobilitas sangat tinggi sehingga dia bisa menularkan. Tetapi kalau program utama pengendaliannya yang tidak dilakukan, yaitu tracing, ya ini tidak akan pernah selesai.
Peningkatan kasus eksponensial ini juga diikuti dengan peningkatan jumlah kematian, walaupun rate-nya (saat itu) kelihatannya biasa saja (sambil memperlihatkan lagi presentasi di layar --Red).
Jadi ini adalah yang dikatakan tadi, ini adalah pembatasnya, batas terkendali. Batas terkendali ini kami taruh di 20 per 100 ribu penduduk, atau masuk di transmisi level 1, yang paling transmisi lokal yang paling awal. Jadi yang paling bagus gitu lah ya, bagus, walau transmisi lokal tapi bagus, yang kemudian kita harus menuju ke cluster.
Nah, eksponensial ini, kalau ini sangat tinggi, maka tidak akan mungkin ini disebabkan oleh karena mobilitas yang biasa. Karena (pembatasan) mobilitas kita lakukan mulai dari awal sampai sini, tapi kemudian ini meningkat jauh. Maka ini yang kita cari penyebabnya. Memang ternyata peningkatan ini juga terjadi tidak banyak di daerah-daerah seluruh Indonesia, tapi hanya di beberapa wilayah saja, terutama didominasi oleh Jawa dan Bali.
Ini yang menurut pandangan kami yang lebih banyak memberikan kontribusi terhadap peningkatan jumlah kasus. (Soal virusnya) Dari 6 variant of concern, ada 4 yang masuk ke Indonesia. Lainnya ini belum menjadi varian of interest, belum menjadi concern internasional. Tetapi dari empat itu, yang masuk yang paling dominan adalah Delta. Delta ini agak antik, tapi kita hari ini tidak membahas Delta sebenarnya, tetapi penyebarannya sangat cepat sekali.
Walaupun begitu, teknik pengendalian (terhadap) apa pun mutasinya, apa pun varian barunya, teknik pengendalian sama sebenarnya, bapak-ibu sekalian. Jadi tetap saja 3M dilakukan oleh masyarakat dan 3T dilakukan pemerintah. Persoalan kita adalah 3T kita sangat-sangat buruk.
Baca Juga: Wawancara Devi Pandjaitan: Daripada Kritik, Ayo Buat Sesuatu Untuk Negara!
Sebenarnya transmisi itu tidak berjalan begitu saja tiba-tiba ada di grassroot. Kalau kita lihat, transmisi itu keluar-masuknya itu selalu dimulai dari pelaku perjalanan luar negeri. Karena itu kita harus concern di sini, harus ketat di sini. Jadi ketika dia pertama masuk, sebenarnya tujuan utama kita (harusnya) mencegah masuknya kasus baru atau mencegah masuknya varian baru di pelaku perjalanan.