drg Widyawati: Hoaks Vaksinasi Covid-19 Jadi yang Terparah Sepanjang Pandemi Tahun Ini

Jum'at, 31 Desember 2021 | 20:19 WIB
drg Widyawati: Hoaks Vaksinasi Covid-19 Jadi yang Terparah Sepanjang Pandemi Tahun Ini
Ilustrasi wawancara. Kepala Biro Komunikasi Kemenkes, drg Widyawati. [Foto: Dok. Kemenkes / Olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hingga sekarang Alhamdulillah orang orang semakin berlomba lomba untuk mendapatkan vaksinasi.

Karena dampaknya yang parah ini, apa cara khusus yang Kemenkes lakukan untuk mengatasi hoaks vaksinasi Covid-19?

Seperti yang saya jelaskan, yaitu dengan melihat urgensi dari hoaks itu sendiri, karena penanganan hoaks tidak bisa dilakukan secara bersamaan, secara keseluruhan (karena banyak berita hoaks bertebaran).

Namun jika ditemukan urgensi dalam berita hoaks tersebut, maka kita tidak boleh mengatakan “tidak” atau “jangan”, melainkan dengan edukasi yang persuasif dan disampaikan dengan baik.

Jika dikaitkan dengan hoaks vaksin, kami akan memberikan penjelasan terkait vaksin kepada masyarakat atau pasien yang termakan oleh berita hoaks tersebut.

Pendekatan edukasi persuasi ini juga, tidak langsung sukses jika dilakukan hanya sekali, dibutuhkan kontinuitas (terus menerus) dan konsistensi agar keberhasilan penumpasan hoaks di masyarakat tercapai.

Edukasi ini juga dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan melakukan konferensi pers, yang nantinya akan menjadi siaran pers, yang selanjutnya dipilah-pilah hingga menjadi infografis.

Melalui konferensi pers itu juga terdapat video yang dipost di berbagai media sosial yang mudah dijangkau masyarakat.

Dan satu cara lain yang saat ini sedang happening adalah edukasi melalui Tik-Tok, karena mudah viral dan dapat menjangkau masyarakat lebih jauh.

Baca Juga: Wamenkes Dante Saksono Harbuwono Bicara Omicron hingga Ancaman Kesehatan Setelah Pandemi

Konsistensi dan kontinuitas kami dibuktikan, dengan terus mengupdate konten konten edukasi yang sebelumnya sudah mulai tenggelam, maka akan dibuat konten baru yang serupa namun berbeda agar masyarakat kembali 'teringat' akan info edukasi yang dibawakan oleh kami.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI