Wawancara Eksklusif Dubes Rusia: Kami Juga Tidak Menyukai Perang, Aksi Kami Demi Mencegah Konflik Lebih Parah

Kamis, 10 Maret 2022 | 18:56 WIB
Wawancara Eksklusif Dubes Rusia: Kami Juga Tidak Menyukai Perang, Aksi Kami Demi Mencegah Konflik Lebih Parah
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva ketika melakukan sesi wawancara khusus dengan tim Suara.com di rumah dinasnya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (2/3/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jadi itulah inti sebenarnya. sekarang kita sampai pada poin utama, mengapa barat bereaksi dengan cara histeris ini.

Karena dunia sedang berubah. dari unipolar, dengan hanya sekelompok kecil negara mendominasi seluruh dunia, yang mereka lakukan selama 500 tahun. ke dunia multipolar, di mana pusat kekuatan baru muncul dan Anda dapat melihatnya dengan jelas, Rusia, Cina, ASEAN, negara-negara Amerika Latin, negara-negara BRIC, tetapi barat tidak dapat menyetujuinya.

Jadi mereka histeris, mereka mencoba menggunakan kekuatan, untuk menyelamatkan dominasi mereka. Tapi itu tidak bisa bertahan selamanya dan tentu saja, ini adalah titik balik yang sangat bersejarah dalam sejarah.

Karena barat, saya berharap, saya sangat berharap, bahwa mereka akhirnya akan menyadari, realitas baru, yang muncul dan mereka perlu mengatasinya, bukan dengan kekuatan, bukan dengan posisi agresif ini, mereka mengambil bukan dengan mencoba, Anda tahu mencekik negara dengan sanksi ekonomi. Tetapi untuk menganggapnya sebagai kenyataan dan percaya pada perdamaian di dunia baru ini yang muncul.

Tapi beberapa pihak menganggap bahwa dengan banyaknya sanksi dan embargo sejauh ini, Rusia tampaknya akan merasakan dampaknya untuk jangka waktu yang lama. Bagaimana menurut Anda?

Oh, kita lihat saja, karena sanksi ini juga akan merugikan Eropa. sudah jelas, seperti yang saya katakan, saya cukup yakin bahwa kita dapat beradaptasi dengan situasi baru ini, itu tidak akan semudah itu, tetapi akhirnya, kita akan beradaptasi.

Ini masih di topik ekonomi. Kita tahu Avtovaz adalah perusahaan otomotif Rusia yang saat ini sempat harus menghentikan sementara operasinya sehubungan sanksi yang berlaku. Apa ada peluang Avtovaz segera melanjutkan produksinya, dan bagaimana juga dengan suku cadangnya yang tampaknya masih didatangkan dari negara lain? Apakah ada pengganti dari dalam negeri?

Yah, saya bukan ahli dalam produksi mobil, tapi ya, saya tahu bahwa mereka memproduksi banyak mobil. Mereka banyak suku cadangnya berasal dari negara barat, yah saya pikir itu satu-satunya cara saja untuk mulai memproduksi sendiri, suku cadang kami sendiri ya. Jadi semoga. Anda tahu kami memiliki potensi, saya yakin. Kami akan membutuhkan waktu tentu saja, tapi saya yakin kami akan mencapai tingkat swasembada yang lebih tinggi dan Anda tahu, kami dulu pernah memproduksi mobil juga tanpa suku cadang barat. Jadi, mengapa tidak? Saya yakin kita bisa melakukannya lagi. Tapi saya bukan ahlinya sih ya.

Nah sekarang, apa kira-kira harapan Anda, khususnya di sini dari pemerintah Indonesia, terkait situasi yang berlangsung saat ini?

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Rudal Jelajah, Senjata yang Dipakai Rusia untuk Membombardir Ukraina

Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa kita melihat Indonesia adalah teman dan mitra yang baik di kawasan dan saya benar-benar tidak mengerti mengapa situasi dengan negara ketiga dapat mempengaruhi hubungan kita. Demikian keinginan kami untuk melanjutkan hubungan baik dan kerjasama dengan Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI