Iya. Partai ini kan dinamis. Jadi otomatis setiap hari kita harus lihat dinamikanya. Apalagi Pemilu tidak lama lagi. Kita sudah memulai lebih awal, dan apa yang ingin kita lakukan di 2024 harus direncanakan sebelumnya kan. Jadi perencanaan itu perlu dibuat, sehingga target-target di 2024 itu tidak meleset-lah. Kira-kira begitu.
Target Partai Golkar [di Pemilu] 2024 apa?
Targetnya kan [jadi] pemenang Pileg, pemenang Pilpres. Jadi kan targetnya dua. Jadi targetnya adalah pemenang Pileg 20% [suara] minimal, terus kemudian [jadi] pemenang Pilpres. Otomatis Golkar berada dalam koalisi yang insyaallah memenangkan Pilpres besok di 2024.
Nah, untuk pemenangan Pileg, Pemilu, kan berarti menentukan perolehan kursi caleg-caleg. Apa strategi khusus yang disiapkan Golkar untuk 2024 ini?
Ya, yang paling pasti kan, apa yang ada di data Partai Golkar di-review dulu. Ya, di-review, dilihat dulu hasil 2019 seperti apa; apa yang salah, apa yang benar, apa yang harus diperbaiki. Dan yang paling penting adalah membangun identitas partai. Jadi membangun isu, membangun opini, membangun sebuah identitas yang selama ini orang tahu Golkar itu sebagai "partai tua", partai lama, partai Orde Baru, Beringin, kuning. Itu semua tentunya harus kita bangun menjadi suatu narasi, opini yang baru.
Sekarang ini Golkar memiliki gerakan, memiliki pesan untuk membela kepentingan rakyat. Sebagaimana Golkar sebelumnya di masa lalu selalu mendekatkan [diri pada] rakyat. Bagaimana pertanian dibangun oleh Golkar, bagaimana Puskesmas, Posyandu dibangun oleh Golkar. Bagaimana banyak sekali program-program nasional yang sekarang masih ada itu adalah legacy dari Partai Golkar.
Jadi kita harus memperkuat itu. Bagaimana pendidikan menjadi prioritas, dibangun-lah pendidikan sampai SD waktu itu. Kan sekarang sudah sampai SMA. Nah, bagaimana ke depan Partai Golkar membangun pendidikan yang lebih baik, sehingga bisa diterima, bisa diserap oleh dunia usaha, baik yang di dalam negeri, maupun yang di luar negeri, sehingga pengangguran bisa diatasi, gitu.
![Erwin Aksa (kiri) bersama kolega dan seniornya, ketika menghadiri acara Penghargaan Achmad Bakrie (PAB XVIII), di Jakarta, Agustus 2022 lalu. [Akun IG @erwinaksa.id/capture]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/13/45401-erwin-aksa-bersama-kolega-dan-seniornya-di-acara-penghargaan-achmad-bakrie-xviii.jpg)
Itu mengenai identitas Golkar ya, bang. Nah, kalau kita lihat dalam strategi pemenangan Pemilu saat ini, sebenarnya ada partai-partai lain yang "meniru" Golkar dan berhasil mendapatkan kursi lebih banyak. Golkar aware nggak dengan perebutan strategi itu?
Golkar tidak pernah membenarkan istilah vote getter. Karena Golkar punya kader, kadernya berlomba untuk bisa duduk di legislatif. Jadi kita tidak pernah menggunakan strategi vote getter. Dengan itu pun, sekarang Golkar masih nomor 2 ya. Jadi saya kira masing-masing partai punya perencanaan sendiri-sendiri. Kita punya perencanaan, partai lain juga punya perencanaan. Yang paling penting kan, apakah perencanaan itu bisa dieksekusi.
Baca Juga: PDIP Belum Kasih Kepastian Soal Pemilu 2024, Pengamat Nilai Ganjar Pranowo Pilih Jalan Sendiri
Kenapa? Kan dari partai yang punya sejarah panjang begitu, "partai tua", kenapa seorang Erwin Aksa yang dibilang relatif muda, mau turun tangan juga kan membesarkan partai ini juga.