Tidak harus anak siapa, gitu ya?
Tidak perlu, ndak ada. Inklusif.
![Erwin Aksa saat bersama Tantowi Yahya di Perpustakaan Freedom Institute, Jakarta, beberapa bulan lalu. [Akun IG @erwinaksa.id/capture]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/10/13/43422-erwin-aksa-bersama-tantowi-yahya.jpg)
Nah, abang sudah lama nih aktif di Golkar. Membayangkan diri nggak, suatu hari jadi Ketua Umum Golkar?
Itu, belum terpikirkan. Yang paling penting sekarang ini bagaimana Golkar bangkit. Karena Golkar ini kan sekarang sedang turun dari setiap pemilihan. Karena itu menurut saya, Golkar ini perlu dibangkitkan lagi. Kita membangun narasi berpihak kepada rakyat, karena Golkar dibangun dari dulu [memang] berpihak kepada rakyat, membela rakyat, memenuhi kebutuhan rakyat, membangun equality, dan sebagainya. Jadi Golkar perlu bersatu lagi. Tidak ada berpikir dulu siapa mau nomor satu, siapa mau nomor dua. Sekarang ini semua bekerja untuk pembenahan Golkar.
Terus anak-anak gimana, ada yang mengikuti langkah abang, nggak?
Belum, belum. Tergantung kalau ada yang hobi. Politik kan juga harus ada hobinya, [ada] unsur hobinya.
Katanya hobinya film, bang?
Iya, film. Nanti jadi aktivis atau apa, kan harus diceburin dulu, gitu.
Bisa jalurnya melingkar dulu ya?
Baca Juga: PDIP Belum Kasih Kepastian Soal Pemilu 2024, Pengamat Nilai Ganjar Pranowo Pilih Jalan Sendiri
Harus jadi aktivis dulu kan. Ikut ormas-ormas yang kemudian bisa memimpin kelompok-kelompok ormas. Ormas pemuda, ormas sosial, ormas agama, dan sebagainya. Jadi harus ada karirnya lah.