Dhira Narayana Luruskan Stigma Seputar Ganja Medis: Untuk Obat, Tidak Dibakar dan Diisap

Selasa, 01 Agustus 2023 | 20:07 WIB
Dhira Narayana Luruskan Stigma Seputar Ganja Medis: Untuk Obat, Tidak Dibakar dan Diisap
Dhira Narayana dari Yayasan Sativa Nusantara saat berbincang dengan Suara.com. (Reza/Suara.com)

Terus kalau urusan kesehatan bisa di Kementerian Kesehatan (Kemenkes, BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan), Ristekdikti atau BUMN (Badan Usaha Milik Negara) malah. Sebenarnya ganja medis itu bisa ke BUMN, karena nanti ada produksi obatnya kan.

Setelah Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan penggunaan ganja medis untuk pengobatan. Apakah yayasan masih melihat peluang ganja medis bisa legal di Indonesia?

Putusan MK itu sebenarnya menolak gugatan bahwa narkotika golongan satu tidak dapat dipakai untuk kesehatan, digugat agar narkotika golongan satu boleh dipakai untuk kesehatan.

Jadi tidak spesifik soal ganja, gugatan di MK waktu itu. Tapi memang berita yang populer muncul bahwa MK menolak ganja medis. Itu berita yang muncul.

Apakah ini sebuah kemunduran? Sebenarnya tidak, karena itu sesuatu yang tetap tidak ada perubahan di UU. Kemajuan justru, dengan dikeluarkan putusan MK itu Kemenkes mengeluarkan aturan kesehatan untuk meneliti ganja.

Memang, sebenarnya ada berapa penyakit yang bisa disembuhkan dengan ganja medis?

Nanti aku kasih dokumen terbaru ya, tapi dia punya zat aktif didalamnya itu seperti anti kejang, anti diabetes, menstimulasi pertumbuhan tulang, anti tumor dan masih banyak lagi. Itu hanya beberapa di antaranya.

Pengaplikasiannya juga macam-macam, kalau produk obat yang sudah memiliki standar farmasi yang sudah di tunjukan FDA itu contohnya Sativex nama produknya.

Sativex itu untuk berhubungan dengan epilepsi. Tapi problemnya ini obat mahal, yang aku tahu ada beberapa perusahan di dunia yang produksi ganja medis, salah satunya Sativex di Inggris.

Baca Juga: 20 Penelitian Sebut Ganja Medis Tidak Punya Efek Menyembuhkan, Klaimnya Berlebihan?

Belanda nama produknya Bedrocan, yang unik ini adalah satu-satunya produk level farmasi yang bentuknya bunga ganja dan masuk kategori obat herbal.

Lalu, apa obat apa kira-kira yang jadi fokus pertama ganja medis dari yayasan?

Kalau konsep di yayasan sebenarnya kita punya misi untuk membangkitkan budaya ganja di Indonesia. Itu misi sosial kita. Kami akan berangkat dari praktek-praktek tradisional yang telah dilakukan di Indonesia dengan tanaman ganja. Salah satunya diabetes yang kita temukan di Aceh itu.

Selain itu kami juga akan berupaya dengan sangat serius menemukan obat untuk Cerebral Palsy, yaitu ganja medis sebagai anti kejang. Mau kita cari dan buat obatnya entah dari negara mana. Untuk jadi consent kita. Harus fokus karena kita serba terbatas dari biaya, resources, atau waktu

Terakhir, mungkin Mas Dhira apa pesan terakhir untuk masyarakat Indonesia terkait ganja medis?

Kalau aku, ganja itu kan tanaman ya jadi menurutku ganja narkotika itu harus dihapus dari mindset teman-teman Indonesia. Ganja itu tanaman dan pasti ada manfaatnya. Tanaman itu bisa jadi racun dan obat. Itulah kita harus meneliti.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI