Mengulik Sosok Singgih Raharjo, Pj Wali Kota yang Berjibaku Geliatkan Pariwisata Jogja di Tengah Hantaman Covid-19

Selasa, 03 Oktober 2023 | 02:28 WIB
Mengulik Sosok Singgih Raharjo, Pj Wali Kota yang Berjibaku Geliatkan Pariwisata Jogja di Tengah Hantaman Covid-19
Singgih Raharjo, Pj Wali Kota Yogyakarta saat berbincang dengan wartawan. [YouTube/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ya kebetulan istri saya punya usaha swasta tapi bisa ditinggal gitu ya sehingga ini bisa fokus jadi mengimbangi saya kadang-kadang malah saya sudah pulang jam setengah 6 sore istri saya malah belum pulang masih ngurus ini itu bersama ibu-ibu PKK.

Karena istri saya kan jadi ketua tim penggerak ibu-ibu PKK dan macem-macem jabatannya malah banyak.

Apakah anak-anak diajak untuk liburan ketika ada waktu longgar?

Ini yang kadang-kadang menyatukan anak-anak itu agak apa ya susah karena dua anak saya kan sudah besar-besar satu yang pertama sudah nikah ya kemudian yang kedua ini masih menyelesaikan skripsinya.

Singgih Raharjo bersama istri saat bersiap menerima jabatan sebagai Pj Wali Kota Yogyakarta. (Instagram/@zinggihr)
Singgih Raharjo bersama istri saat bersiap menerima jabatan sebagai Pj Wali Kota Yogyakarta. (Instagram/@zinggihr)

Selama ini sambil nyusun skripsi sambil ambil kerja di Jakarta. Jadi yang tinggal di rumah dinas itu cuman bertiga saya istri sama anak satu yang masih SMA. Kadang kadang kalau pas ngumpul saya sempatkan untuk kemudian apa ya kesedar makan malam bersama ngobrol di situ.

Berbicara lagi soal Jogja yang ramai dengan sampah, bagaimana bapak menanganinya?

Jadi sampah ini merupakan permasalahan yang tidak hanya di Kota Jogja tapi permasalahan di semua kota kabupaten jadi kita harus apa ya mencari solusi yang terbaik. Memang kemudian ada banyak literatur bahwa sampah organik itu bisa selesai diolah di tingkat paling kecil yaitu keluarga ya, kemudian sampah anorganik ini juga bisa kemudian diolah lagi untuk didaur ulang dan sebagainya.

Ini yang kemudian kita sekarang kita galakkan. Karena Jogja sekarang ini menjadi tempat tampung tempat sampah yang ada di Piyungan TPST Piyungan baru direvitalisasi sehingga ditutup maka kemudian pada kebingungan nih, maka kemudian dilakukan strategi-strategi bagaimana mengoptimalkan TPS 3R yang kita punya kapasitas 10 ton kita optimalkan kemudian kita mendorong masyarakat untuk mengurangi sampah ini juga budaya.

Kemudian juga sampah yang sudah ada sampah organik sebisa mungkin bisa diselesaikan di rumah tangga dengan model ada biopori, model seperti yang losida.

Baca Juga: Polusi Udara Jakarta Berdampak Negatif Pada Pariwisata, Menparekraf Sandiaga Uno: Kita Aktifkan Kembali WFH

Losida adalah lodong sisa dapur. Ada yang penggabungan antara biopori dengan losida yaitu geolos itu lebih bagus lagi, ada ember tumpu. Itu semua sebenarnya teknologi yang sangat sederhana dan sangat mudah untuk diimplementasikan di tingkat keluarga nah ini kita dorong supaya dari sekarang ini per harinya itu 200 ton per hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI