Hilangkan Adab dan Etika Demi Kekuasaan, Chico Hakim: PDIP Persilakan Jokowi Mundur

Senin, 12 Februari 2024 | 07:00 WIB
Hilangkan Adab dan Etika Demi Kekuasaan, Chico Hakim: PDIP Persilakan Jokowi Mundur
Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim saat mengunjungi kantor Suara.com di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/2/2024). (Suara.com/Yoga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cyril Raoul Hakim atau dikenal dengan nama Chico Hakim kerap lantang dalam berpendapat di tengah panasnya Pilpres 2024. Wajar saja, beliau merupakan juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud

Sebelum ditunjuk menjadi jubir tim sukses capres-cawapres, Chico memang sudah aktif di dunia politik sejak lama. Ia pernah mencicipi Wakil Ketua Departemen Pemuda Partai Amanat Nasional periode 1998-2000. 

Lalu, ia juga pernah menjabat Ketua DPP PAN periode 2010-2012. 

Kemudian, Chico hijrah menjadi kader PDIP hingga saat ini. Pada Pemilu 2024, Chico mencoba peruntungannya menjadi calon anggota legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta Dapil 9 (Cengkareng, Kalideres, Tambora). 

Tepat pada Senin, 5 Februari 2024, Chico mengunjungi kantor Suara.com di wilayah Jakarta Selatan. Pada kesempatan itu, Chico dan jurnalis Suara.com banyak berbincang terutama perihal Pilpres 2024

Berikut obrolan selengkapnya:

Waktunya tinggal sebentar lagi menuju Pemilu 2024, pasti lagi sibuk banget, ya?

Iya harus dibagi, soalnya sehari saya cuma bisa 5 show, Iya harus dibagi-bagi waktu ya karena saya kan ngejubir nih sehari bisa pernah lima, lima TV tapi yang datang ke studio cuma dua, yang ketiga Zoom, tapi minimal dua stasiun televisi sehari. Walaupun Dapilnya dekat di Jakarta Barat, Cengkareng, Tambora, Kalidres, tapi tetap aja kan jauh ya, nggak dekat dari selatan. Jadi diatur-atur lah teman-teman tim relawan yang banyak turun ke bawah. Tapi mungkin ada yang lebih besar yang kita perjuangkan, yaitu memenangkan Pak Ganjar dan Pak Mahfud. Jadi, saya prioritaskan jubir.

Kita masuk ke debat semalam, Bang Ciko. Ini saya lihat di Twitter nih ya, warganet itu kecewa. Ini kok debat kayak ngobrol-ngobrol sambil minum kopi, nggak ada huru haranya kayak debat-debat sebelumnya, tapi yang saya lihat itu hanya Pak Ganjar yang terlihat ofensif, banyak menyinggung, tapi lebih menyinggung kepentingan-kepentingan Bapak Jokowi sebelumnya. Itu tujuan Pak Ganjar untuk menggunakan arena debat itu? 

Baca Juga: Sebut Film Dirty Vote Sebar Fitnah, TPN Ganjar-Mahfud Sentil Kubu 02: Jangan Sedikit-sedikit Lapor Polisi

Jadi kemarin itu kan sebenarnya Pak Ganjar juga masuk ke arena debat juga dalam rencana yang kita sama-sama bicarakan ya di TPN maupun apa yang kita tahu kira-kira Pak Ganjar apa yang ingin dia amplifikasi di debat atau menjadi fokusnya sebenarnya cuma satu fokusnya beliau adalah ingin menyampaikan bahwa semua topik yang didebat seperti kesejahteraan sosial, inklusi, teknologi informasi, ketenagakerjaan, dan lain-lain itu semua pernah beliau kerjakan di masa dua periode sebagai Gubernur Jawa Tengah, di mana apa yang dikerjakan itu di dalam topik-topik yang dibahas itu menghasilkan prestasi, prestasi yang secara langsung dirasakan masyarakat maupun juga yang berbuah penghargaan-penghargaan dari berbagai lembaga di Indonesia.

Nah, ini yang utamanya, jadi kita ingin menonjolkan diferensiasi itu bahwa dengan pengalaman dia dua periode sebagai Gubernur Jawa Tengah, hal-hal ini sebenarnya sudah dia lakukan semua dengan inovasi-inovasi, dengan kesuksesan-kesuksesan di tingkat provinsi, dan nanti kalau dia jadi presiden tinggal dinaikan ke skala nasional dengan program-program yang mirip gitu ya, tapi tentunya dinamika di dalam perdebatan pasti ada, ya, nah ini kita serahkan semuanya untuk Pak Ganjar lah biar dia yang bermanufaur dan lain-lain tapi kita melihat juga sebenarnya Pak Ganjar karena memang fokusnya itu jadi memang tidak bermaksud menyerang siapa-siapa dan kalau pun memberikan pertanyaan tentunya pertanyaan-pertanyaan yang menurut kami pertanyaan yang wajar-wajar aja gitu sebenarnya bisa dijawab dengan hal-hal yang berbeda dengan apa yang menjadi visi misi Pak Ganjar gitu. Maksudnya kan intinya kan dalam kontestasi politik kan itu yang diutamakan visi misi gagasan dan beradu itu dan sebaiknya memang semuanya harus ada perbedaan diantara satu dan yang lain, gitu.

Pasangan Capres-Cawapres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat debat Capres-Cawapres kelima di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat debat Capres-Cawapres kelima di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Kalau nggak ada yang perbedaan ngapain maju jadi calon presiden gitu atau calon wakil presiden. Tetapi kan pada akhirnya kita bisa melihat di situ banyak persetujuan-persetujuan, ya kan? Justru yang paling sering setuju dengan semuanya ini kan Pak Prabowo, jadi kita bingung, ini kenapa ada Pilpres, apa pertarungannya bansos, tapi kan itu nggak sehat, nggak bisa dong nggak boleh, jadi sebenarnya debat itu harusnya di situ lah ditonjolkan perbedaan satu sama lain. Tapi kemarin Pak Ganjar selain dia menyampaikan rekam jejaknya, dia juga ingin meng-highlight, menstabilo rekam jejak lawan kontestasi yang ada di Pilpres, salah satunya mungkin Pak Prabowo. Jadi, menurut saya nggak salah ada serangan-serangan kecil, tapi kan ini masih dalam tataran kalau kita bicara soal pilpres tentunya kita bicara tentang rekam jejak, kita bicara tentang histori, kita bicara tentang konsistensi dalam ucapan dan tindakan, ya kan, termasuk kenapa ada disinggung soal Pak Jokowi misalnya, kita semua tau lah Pak Jokowi lebih condong ke paslon yang mana, nah itu juga harus disampaikan gitu, kalau kenapa?

Pertanyaannya kan gitu, kenapa bisa condong ke situ, padahal kan dulu dibilang yang di situ juga adalah pelanggar HAM, pernah melakukan tindak kekerasan kepada aktivis dan mahasiswa, dan lain-lain. Nah Nah itu aja lah sebenarnya, itu bagian dari ingin mengingatkan masyarakat. Dan menurut saya itu sah saja. Tapi memang karena memang nggak ada serangan balik kan gitu ya orang kalau udah nyerah nggak diserang balik yaudah gitu ya yang penting udah tersampaikan apa yang perlu disampaikan.

Mulai dari Bansos kemudian apa namanya dinasti politik juga disinggung jadi kemarin itu jadi momennya Pak Ganjar untuk nyentil Pak Jokowi ya?

Gini lho, sentil menyentil ini kan sebenarnya yang kita sentil adalah paslonnya ya kalau memang eksesnya terkena dengan para pendukungnya ya itu jadi hal yang biasa, mungkin salah satu pendukung utama dari paslon nomor dua itu kan Pak Jokowi, secara otomatis kita bisa lihat bahwa dia punya anak kandung yang berkontestasi juga, dan berada di paslon itu, ya nggak ada yang salah lah saya rasa, dan memang ini bukan rahasia lagi kok Bansos ini dilontorkan sebegitu banyak dengan nilai anggaran untuk Bansos di 2024 itu hampir 500 triliun dan lebih tinggi daripada anggaran Bansos di masa puncak-puncaknya pandemi Padahal di puncak pandemi COVID itu banyak pencari nafkah di keluarga itu meninggal. Banyak juga pencari nafkah di keluarga kehilangan pekerjaan. Bahkan terjadi orang-orang yang mati kelaparan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI