“Bagi seorang laki-laki muda dari Cina, merupakan sebuah mimpi bisa bekerja di perusahaan di Amerika. Tiba-tiba saya menerima telepon dari seorang banker yang meminta saya berkarir di Cina. Saya menolak tetapi kemudian mempertimbangkan lagi. Akhirnya saya bersedia kembali ke Cina. Jika gagal, biaya yang harus saya keluarkan sangat besar,” kata Zhu.
Setelah meraih sukses bersama CHIC, Zhu baru sadar bahwa bankir tersebut melihat sebuah peluang yang tidak pernah saya lihat sebelumnya. Meski sudah bergelimang dengan harta, Zhu sepertinya mengikuti jejak Warren Buffet yaitu mengembalikan sebagian kekayaannya kepada masyarakat.
“Mungkin, tidak banyak yang percaya kalau saya yang selalu mengejar keuntungan, sangat percaya Buddhism dan Zen. Dari pandangan Buddism, dunia itu adalah kekosongan di mana sesuatu masuk dan keluar. Ketika kita menggunakan status sosial dan kekayaan untuk melakukan hal yang baik, kita telah menjadi Buddha. Kita telah membnatu diri sendiri menyeberangi sungai dan membantu orang lain untuk menyeberang,” ujar Zhu. (Bloomberg/CEIBS)