Rupiah Kembali Melemah, Diperdagangkan Rp13.015 per Dolar

Esti Utami Suara.Com
Senin, 04 Mei 2015 | 09:34 WIB
Rupiah Kembali Melemah, Diperdagangkan Rp13.015 per Dolar
Layar penununjuk harga saham (suara.com/Kurniawan Mas'ud)

Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (4/5/2015) pagi bergerak melemah, dan pada pembukaan diperdagangkan  Rp13.015 per dolar atau melemah sebesar 55 poin dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.960 per dolar AS.

"Volatilitas rupiah cukup tinggi, angka inflasi April tahun ini ditunggu pelaku pasar uang, inflasi yang meningkat berpeluang menambah tekanan terhadap rupiah," kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Senin.

Selain inflasi, ia menambahkan bahwa data produk domestik bruto (PDB) kuartal I 2015 juga ditunggu pelaku pasar keuangan pada pekan ini, diperkirakan membukukan hasil kurang baik sehingga secara umum pasar keuangan akan diliputi oleh sentimen negatif.

Di sisi lain, lanjut dia, dolar AS yang mengalami penguatan terhadap mayoritas mata uang utama dunia, termasuk rupiah menyusul data tunjangan pengangguran AS dirilis lebih bagus dari ekspektasi.

Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa faktor eksternal masih membayangi laju mata uang rupiah terutama sentimen dari belum adanya kepastian mengenai waktu kenaikan suku bunga AS.

Kendati demikian, menurut dia, tekanan mata uang rupiah bersifat sementara menyusul keyakinan sebagian pelaku pasar bahwa data inflasi serta neraca perdagangan Indonesia akan mencatatkan hasil positif.

Di sisi lain, ia mengatakan bahwa Bank Indonesia juga masih melakukan intervensi di pasar valas domestik agar fluktuasi mata uang rupiah tidak terlalu tinggi sehingga menahan tekanan lebih dalam.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin dibuka menguat tipis 6,90 poin atau 0,14 persen menjadi 5.093,33, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 1,75 poin (0,20 persen) ke level 871,19. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI