Personel band Endank Soekamti, Erix Soekamti atau Erik Kristianto punya banyak mimpi. Salah satunya adalah memberdayakan Kamtis Family, nama para penggemar band Endank Soekamti. Dia tak ingin para fans sekadar bersorak atau berfoto bersama saat Endank Soekamti naik panggung, tetapi juga mampu memberdayakan mereka sekaligus berguna bagi sekitarnya.
Di satu sisi, lelaki kelahiran Surabaya, 31 Maret 1982 ini juga prihatin dengan langkanya lagu untuk anakanak. Dia harus berbuat sesuatu untuk mulai mewujudkan mimpinya. Apalagi ada kekuatan untuk itu, yakni sekitar 2,2 juta fansnya. "Saya memilih animasi, karena dekat dengan dunia anak muda dan anak-anak," kata Erik dalam keterangan tertulis, beberapa waktu lalu.
Sebagai modal awal, sebagian dari hasil penjualan merchandise Endank Soekamti diperuntukkan untuk DOES Community. DOES, singkatan dari diary of Erix Soekamti, adalah tempat belajar bagi fans yang memiliki minat di bidang animasi.
Bermodal awal Rp 300 juta, Erik memulainya pada 2016 dengan 10 orang fans sebagai siswa. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Balikpapan. Mereka belajar animasi dan dikarantina selama sekitar 6 bulan, gratis. Semua biaya hidup dan belajar mereka selama belajar di Ungaran Timur, Kabupaten Semarang dia tanggung. Kini ada 58 siswa yang menimba ilmu animasi gratis di DOES.
Kiprah Erik membuahkan pengakuan. Pada penganugerahan Danamon Social Entrepreneur Awards 2016, masyarakat Indonesia telah memilih Erik Kristianto, yang mengembangkan talenta anak muda di kota Semarang dan Yogyakarta, sebagai Peraih Favorit dari lima peraih DSEA 2016. Pemilihan peraih favorit dilakukan melalui proses voting online melalui website resmi DSEA 2016 dan akun Facebook serta Twitter resmi Danamon dari tanggal 21 Oktober 2016 hingga 9 November 2016.