Kelima, waspada terhadap ambisi yang berlebihan. Banyak perusahaan yang melakukan ekspansi di luar bisnis utama mereka.
Keeman, berpikir jangka panjang yakni dengan mempertimbangkan berinvestasi jangka panjang untuk menghindari gejolak di pasar modal.
"Selaraskan jangka waktu investasi Anda dengan perusahaan tempat Anda berinvestasi. Harus dipahami bahwa pada umumnya pergerakan harga saham dalam jangka pendek tidak akan menggambarkan kondisi perusahaan sebenarnya," kata Bharat.
Ketujuh, benchmark hanyalah alat acuan. Banyaknya orang membeli suatu produk, bukan berarti Anda juga harus membeli produk yang sama.
Kedelapan yakni ambil kesempatan dari perilaku yang irasional. Kadangkala terjadi sesuatu di pasar dan investor menjadi panik atau sebaliknya bersemangat dengan antusiasme yang berlebihan.
"Anda harus mengambil keuntungan dari keadaan tersebut. Terpengaruh oleh perilaku irasional pasar adalah hal yang sangat berbahaya. Tetap tenang dan selalu berpikir panjang," tutur Bharat.
Kesembilan yakni dengan melakukan riset. Riset merupakan kunci kesuksesan investasi Anda. Dalam dunia investasi, mengambil keputusan investasi dengan tidak mengekor investor lain, seringkali justru membuahkan kesuksesan.
"Penelitian dari analis tentu berguna, tetapi bukan berarti Anda tidak melakukan analisis sendiri," ujarnya.
Terakhir, fokus pada industri yang berpotensi memiliki keuntungan kompetitif berkelanjutan. Beberapa industri menghasilkan keuntungan ekonomi yang lebih daripada yang lain.
Besar kecilnya keuntungan ekonomi dari sebuah sektor atau industri seringkali dipengaruhi oleh tingkat kesulitan memasuki sektor industri tersebut.
Baca Juga: Aberdeen Ajak Masyarakat Investasikan THR ke Reksadana
"Industri yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dapat memberikan keuntungan kompetitif kepada investor," ujarnya.