Fintech Skor Kredit CredoLab Rambah Pasar Indonesia

Kamis, 10 Oktober 2019 | 14:11 WIB
Fintech Skor Kredit CredoLab Rambah Pasar Indonesia
CEO dan co-founder CredoLab, Peter Barcak (tengah).

Suara.com - CredoLab financial technology (fintech) credit scoring alternatif merambah pasar Indonesia. Kehadiran CredoLab untuk memerangi kecurangan data kredit atau credit fraud di Indonesia.

CEO CredoLab Peter Barcak mengatakan, credit scoring masa kini telah jauh melampaui sumber data yang tradisional untuk mendapatkan pemahaman dan juga menafsirkan perilaku pembayaran melalui kombinasi data tradisional dan data digital dari perangkat smartphone.

Dalam hal ini, CredoLab, yang berbasis di Singapura, mengintegrasikan teknologi iovation ke dalam teknologi mereka sendiri untuk mengurangi penipuan pengajuan kartu kredit maupun pinjaman sambil mengoptimalisasikan tahap perkenalan dan penerimaan pelanggan digital untuk pemberi pinjaman bank dan non-bank di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

"Iovation memberikan analisis data digital mutakhir untuk membantu mengidentifikasi pelanggan yang baik dari para penipu dengan seksama," kata Barcak dalam keterangannya, Kamis (10/10/2019).

Barcak menuturkan, CredoLab memanfaatkan program FraudForce dari iovation dalam aplikasi CredoApp, CredoApply dan CredoSDK mereka.

FraudForce membantu bank dan perusahaan pemberi pinjaman membedakan transaksi yang sah dari transaksi yang mencurigakan, dengan mengevaluasi berbagai akun yang ada di perangkat smartphone, riwayat kegiatan di perangkat smartphone, juga perilaku penggunaan perangkat smartphone yang mencurigakan.

"Dengan penambahan program FraudForce, CredoApply menjadi aplikasi perkenalan dan penerimaan pelanggan digital seluler yang jauh lebih kuat," jelas dia.

Barcak menambahkan, CredoApply juga menyediakan kecerdasan perangkat yang mencakup 45 jenis pemeriksaan penipuan aplikasi, verifikasi alamat rumah dan kantor, verifikasi pekerjaan, pengumpulan dokumen KYC dan penilaian kredit alternatif.

"Singkat kata, CredoApply mampu mengubah sedikitnya data yang tersedia dari para pengguna tanpa rekening bank menjadi setumpuk tebal data yang mumpuni," pungkas dia.

Baca Juga: Demi Kesetaraan, Sri Mulyani Minta Fintech Blusukan ke Pelosok Indonesia

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI