Di Tengah Pandemi, Baznas Dorong Konsep Zakatech dalam Pengelolaan Zakat

Rabu, 07 Oktober 2020 | 16:36 WIB
Di Tengah Pandemi, Baznas Dorong Konsep Zakatech dalam Pengelolaan Zakat
Pengelolaan zakat lewat Zakatech. (Dok : Baznas).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Konferensi Zakat Internasional ke-4 dibagi menjadi tiga pleno dan pada sesi parallel turut mengundang 40 akademisi dan peneliti dari berbagai latar belakang dan universitas terkemuka di Indonesia untuk mempresentasikan dan mendiskusikan penelitian mereka yang berkaitan dengan tema utama.

Konferensi ini diharapkan dapat memunculkan kesempatan dan inovasi mengenai ZakaTech yang dapat membantu lembaga zakat untuk memenuhi aspirasi zakat.

Direktur Pusat Kajian dan Strategis (PUSKAS) Baznas, Dr. Muhammad Hasbi Zaenal mengatakan, pada zaman kemajuan seperti sekarang ini, pemanfaatan teknologi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sangat mempermudah. Dalam memenuhi kebutuhan ibadah, memanfaatkan teknologi ialah dibolehkan selama itu tidak menyalahi syariat.

Sesuai tema “ZakaTech for Inclusive Development”, pemanfaatan kemajuan teknologi menjadi salah satu cara yang diharapkan bisa memberikan jawaban dalam pelayanan zakat dalam menghadapi tantangan di tengah pandemi Covid-19.

“Pemanfaatan teknologi dalam proses penghimpunan, seperti zakat digital, dapat membantu muzaki dalam menunaikan tanggung jawabnya dalam menunaikan zakat. Teknologi pada penyaluran zakat juga dinilai menjadi sangat krusial agar manfaat dan dampak zakat semakin dapat dirasakan bagi mustahik dan masyarakat yang terdampak secara ekonomi,” katanya.

Hasbi menambahkan, selama ini Baznas telah mengembangkan layanan zakat digital, seperti Baznas Platform, yakni melalui website Baznas, dan program aplikasi bernama Muzaki Corner, lalu Commercial Platform, yakni mengembangkan kerja sama dengan e-commerce, seperti Lazada, Shopee, Blibli, Elevenia, dan JD.ID.

Baznas juga bekerja sama dengan layanan Fintech seperti OVO, Gopay, Linkaja, dan lainnya.Kemudian Social Media Platform, dimana Baznas mendorong iklan dan kampanye melalui sosial media untuk mengajak masyarakat berzakat, seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, dan sebagainya.

Keempat, Innovative Platform, yakni Baznas membuat pelayanan yang sifatnya inovasi yaitu melalui QR code. Terakhir Artificial Intelligence Platform, dimana Baznas dalam berkampanye menggunakan Chatbot pada aplikasi LINE bernama Zavira (Zakat Virtual Assistant) yang dapat ditemui di aplikasi LINE dengan nama akun @baznasindonesia.

Terkait bentuk pencegahan selama pandemi juga Baznas mengambangkan Artificial Intelligence (AI) yang dapat membantu berjalannya protokol kesehatan dalam bentuk penyedia layanan terbaik dari Baznas untuk muzaki dan mustahik. Program ini dikembangkan di kantor-kantor Baznas.

Baca Juga: Hari Batik Nasional, Baznas Ajak Masyarakat Beli Produk Perajin Tradisional

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI