Dikala Petani Kopi Gayo Bertahan Bercocok Tanam Masa Pandemi

Erick Tanjung Suara.Com
Rabu, 24 Februari 2021 | 16:35 WIB
Dikala Petani Kopi Gayo Bertahan Bercocok Tanam Masa Pandemi
Ilustrasi--Petani memanen kopi jenis Arabica di perkebunan Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Aceh. (Antara Foto/Rahmad)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia/AEKI Aceh Armia menjelaskan bahwa pandemi saat ini memang sangat berdampak pada perdagangan kopi dunia, termasuk menyebabkan anjloknya harga jual kopi Gayo.

Tidak ada solusi yang tepat untuk saat ini selain berharap pandemi segera berakhir. "Jika mau cepat ayo sama-sama kita akhiri Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.

"Gayo, kopi, dan budaya, adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisah, kita memang hidup dengan itu. Gayo hidup dengan kopi, Gayo hidup dengan budaya. Itu yang kemudian menjadi satu kesatuan ruh spiritnya orang Gayo. Ini yang harus dirawat dan dijaga dengan baik," kata Bupati Bener Meriah Sarkawi.

Bagi masyarakat Gayo kopi bukan hanya tentang minuman hangat di pagi hari atau menjadi tradisi menu hidangan dalam setiap kebersamaan, tapi lebih dari itu juga diresapi sebagai bagian dari nilai-nilai kearifan dan keelokan berbudaya.

Kebun-kebun kopi itu bukan hanya sekedar ladang sumber ekonomi bagi masyarakat Gayo, tapi juga ibarat "rumah" yang mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi setiap pemiliknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI