Triwulan I 2021, Ekonomi Indonesia Tumbuh Negatif 0,74 Persen

Rabu, 05 Mei 2021 | 12:17 WIB
Triwulan I 2021, Ekonomi Indonesia Tumbuh Negatif 0,74 Persen
Ilustrasi Pemulihan Ekonomi Nasional (shutterstock)

Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2021, hasilnya ekonomi Indonesia tumbuh minus 0,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 2,97 persen (yoy).

Masih negatifnya pertumbuhan ekonomi Indonesia ini tak lepas dari dampak negatif Covid-19 yang menyebabkan banyak pembatasan di pergerakan orang dan pergerakan barang sehingga ikut menghambat produksi, dan distribusi dunia usaha.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 1 tahun 2021 ini masih mengalami kontraksi sebesar 0,74 persen," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (5/5/2021).

Sedangkan jika dilihat perkuartal, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2020 terhadap triwulan I 2021 mengalami kontraksi sebesar 0,96 persen (q-to-q).

Dari sisi produksi q-to-q, penurunan disebabkan oleh kontraksi yang terjadi pada beberapa lapangan usaha. Dari sisi pengeluaran, penurunan disebabkan oleh kontraksi pada seluruh komponen pengeluaran.

Untuk perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2021, mencapai Rp 3.969,1 triliun. Sedangkan atas dasar harga konstan 2021 mencapai Rp 2.698,3 triliun.

Dengan demikian, kontraksi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia genap terjadi selama empat kuartal beruntun. Artinya, Indonesia masih terjebak di jurang resesi ekonomi.

Meski masih tumbuh negatif, Kecuk mengungkapkan pertumbuhan ekonomi ini telah menunjukan pemulihan yang cukup signifikan karena minusnya semakin mengecil.

"Ini menunjukkan bahwa tanda-tanda perbaikan ekonomi semakin nyata," katanya.

Baca Juga: PMI Indonesia Terus Meningkat, Kemenkeu: Perbaikan Nyata Kondisi Bisnis

Kecuk menjelaskan sepanjang 3 bulan pertama tahun 2021 tersebut sejumlah lapangan usaha menunjukan perbaikan yang cukup baik seperti sektor infokom, pengadaan air, jasa kesehatan, pertanian dan pengadaan listrik dan gas serta real estat tumbuh positif.

Pertumbuhan tertinggi dicetak oleh infokom sebesar 8,72 persen. Sementara itu, 11 lapangan usaha tumbuh negatif. Penurunan terdalam dicetak oleh sektor transportasi dan pergudangan sebesar -13,12 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI