Krakatau Steel pada 2020 mencatatkan laba bersih Rp326 miliar dengan laba operasi Rp2,4 triliun. Perusahaan tersebut mampu meraih laba dari yang sebelumnya mengalami kerugian sejak 2012.
Perseroan mampu menurunkan biaya operasional pada 2020 dari Rp4,8 triliun pada 2019 menjadi Rp2,8 triliun atau turun 41 persen.
Sementara, pabrik hot strip mill (HSM) 2 dibangun dengan investasi mencapai 521 juta dolar AS atau setara Rp7,5 triliun dan mulai dibangun sejak 2016 oleh konsorsium bersama SMS Group Jerman dan PT Krakatau Engineering.
Salah satu jenis produk yang menjadi keistimewaan pabrik baru ini adalah HRC untuk kebutuhan otomotif yaitu mampu menghasilkan ketebalan HRC dengan rentang 1,4 mm hingga 16 mm serta lebar mulai dari 600 mm hingga 1.650 mm.
Melalui pabrik HSM 2, kapasitas produksi HRC Krakatau Steel bertambah menjadi 3,9 juta ton per tahun sehingga dapat menekan impor HRC yang mencapai 0,9-1,9 juta ton per tahun, sedangkan kebutuhan baja HRC/plate nasional mencapai 4,8-5,3 juta ton per tahun.