PCO ini juga digunakan untuk pemupukan dalam proses penyemaian tumbuhan langka di greenhouse BSP untuk mendukung program keanekaragaman hayati. Kelompok petani binaan ini juga dilatih memproduksi media tanam secara mandiri, yang kini mencapai 300 kg per bulan.
“Dari kedua material pendukung tersebut, kelompok tani saat ini bisa mendapatkan tambahan penghasilan hingga Rp 9,6 juta per tahun,” ungkap Frans.
Kelompok petani di Kampung Kamal kini juga memasok kebutuhan sayur mayur dan buah buahan yang mereka hasilkan untuk catering PHM melalui kontraktor perusahaan jasa katering yang melayani PHM di fasilitas BSP. Pengiriman perdana produk pertanian itu berlangsung pada 5 Agustus 2020 lalu.
Dengan demikian kelompok tani kampung Kamal juga ikut mendukung kegiatan operasi perusahaan melalui pasokan buah-buahan dan sayuran seperti; pepaya, nenas, tomat, timun, terong dan lain lain. Terlebih lagi dimasa pandemi ini pasokan sayur dan buah-buahan akan turut meningkatkan imunitas para pekerja dan mitra PHM untuk kelancaran produksi minyak dan gas di BSP khususnya.
Lurah Sanipah, Amir Lufni, SE., M.Si., menyambut baik prakarsa PHM membina para pemuda di wilayahnya untuk menjadi petani dan sekaligus membukakan akses untuk pemasaran.
“Dengan diizinkan menjadi salah satu pemasok kebutuhan bahan baku makanan bagi perusahaan, para petani mendapat alternatif pemasaran untuk meningkatkan penyerapan hasil panennya,” katanya.
PHM menargetkan kelompok pemuda untuk implementasi program ini, karena merekalah yang diharapkan dapat meneruskan budaya bertani di Kampung Kamal, dan di sisi lain para pemuda itu sebagian besar tidak berminat menjadi petani.
“Awalnya pemuda yang mau terlibat langsung bisa dihitung jari,” kata Amir.
Namun kini setelah program diluncurkan, jumlah pemuda yang bergabung sudah cukup banyak, di antara mereka ada yang terlibat langsung dalam kegiatan pertanian dan peternakan, dan ada pula yang aktif dalam pemasaran produk.
Baca Juga: Enam Eksportir Sarang Burung Walet asal Indonesia Siap Gempur Pasar China
Teknologi lain yang diperkenalkan adalah pemanfaatan aplikasi Tanam Digital yang menjadi sarana pemasaran daring serta akses informasi produk pertanian dan peternakan. Saat ini para pemuda tersebut menjadi operator aplikasi tersebut, guna menghadirkan investor dari luar Kampung Kamal.