Dolar Dan Obligasi AS Kompak Perkasa, Harga Emas Menciut

Bangun Santoso | Mohammad Fadil Djailani
Dolar Dan Obligasi AS Kompak Perkasa, Harga Emas Menciut
Ilustrasi harga emas dunia. (Shutterstock)

harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD1.799,75 per ounce setelah mencapai level terendah tiga minggu

Suara.com - Harga emas dunia melemah pada perdagangan Senin, karena terbebani penguatan dolar dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang meningkat.

Mengutip CNBC, Selasa (11/1/2022) harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD1.799,75 per ounce setelah mencapai level terendah tiga minggu pada sesi Jumat. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,1 persen menjadi USD1.798,80 per ounce.

"Kami mendapati inflasi yang menguntungkan emas, tetapi imbal hasil mendorong harga lebih rendah yang mengarah ke tarik ulur antara dua faktor ini," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.

Sentimen pada emas adalah buy-and-hold, dengan harga menetap di kisaran USD1.800, tutur Haberkorn menambahkan.

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp8.000 Jadi Rp1.065.000

Imbal hasil obligasi AS 10-tahun melesat ke level tertinggi dalam dua tahun, karena dolar naik di tengah spekulasi inflasi Amerika akan mendukung kasus untuk suku bunga yang lebih tinggi.

Investor sekarang menunggu data inflasi yang akan dirilis pada Rabu. IHK inti AS diperkirakan meningkat ke level tertinggi dalam beberapa dekade di 5,4 persen pada Desember, naik dari 4,9 persen pada bulan sebelumnya.

Pasar saham jatuh, Senin, karena spekulasi Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga secepatnya Maret membuat investor mengurangi aset berisiko.

Harga perak di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD22,42 per ounce, platinum anjlok 2 persen menjadi USD936,25 per ounce dan paladium merosot 1,3 persen menjadi USD1.908,82 per ounce.

Baca Juga: Harga Emas Antam Mandek di Level Rp 1,057 Juta/Gram Awal Pekan Ini