Bisnis Patungan GoTo dan Unilever Incar Bisnis Warung Kelontong

Selasa, 08 Februari 2022 | 14:23 WIB
Bisnis Patungan GoTo dan Unilever Incar Bisnis Warung Kelontong
Goto
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - GoToko unit bisnis patungan antara Gojek (GoTo) Group dan Unilever Group memperluas jangkauan operasi ke wilayah Jabodetabek setelah pada 2020 resmi dikenalkan ke publik.

Dengan memanfaatkan kekuatan jaringan satu sama lain, GoToko percaya diri dapat bersaing dengan perusahaan teknologi lain yang sama-sama mengincar pasar warung.

CEO dan Direktur Utama GoToko Gurnoor Dhillon menjelaskan GoToko memutuskan untuk melanjutkan ekspansinya setelah perusahaan sukses membantu dan mengembangkan ribuan warung kelontong di wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan selama setahun terakhir.

“Perusahaan dan para pemegang saham memutuskan untuk memperluas jangkauan operasional berdasarkan imbal balik positif dan minat tinggi yang diterima dari para pengguna," kata Gurnoor, Selasa (8/2/2022).

Menurut Gurnoor platform GoToko memungkinkan para pengguna mengelola kebutuhan pasokan barang dengan jaminan pengiriman yang andal, inilah yang dibutuhkan pengusaha warung kelontong yang selama ini kurang terjangkau dalam distribusi penjualan.

"Kami sangat senang dapat memberikan dampak positif dan nilai tambah yang optimal, oleh karena itu kami ingin platform digital GoToko dapat menjangkau lebih banyak para pelaku usaha warung kelontong,” kata Gurnoor.

Warung kelontong merupakan bagian dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mencatat saat ini ada sekitar 3,6 juta warung kelontong yang menyumbang hingga 80 persen terhadap penjualan ritel di Indonesia. Menurut catatan Kementerian Koordinator Perekonomian, UMKM juga berkontribusi hingga 61,07 persen atau setara Rp 8.573 triliun lebih terhadap Produk Domestik Bruto.

Meski memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi nasional, masih ada sekitar 2,5 juta warung kelontong yang saat ini belum terlayani dengan baik (underserved retailers) akibat kompleksitas distribusi barang di Indonesia, dan sulit dijangkau produsen barang kemasan ternama (brand principals).

“Kehadiran GoToko diharapkan bisa membantu pengembangan usaha warung kelontong. Kondisi ini sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi, terutama mendukung misi pemerintah sebagai tuan rumah G20 untuk lebih memberdayakan sekaligus mendigitalisasi UMKM,” ujar Gurnoor.

Baca Juga: IPO GoTo Bakal Tentukan Nasib Unicorn di Bursa Efek Indonesia

Gurnoor mengatakan pengembangan di segmen ini didukung efisiensi rantai pasok yang akan memberikan dampak baik terhadap ekonomi, terutama di kondisi pandemi seperti saat ini. GoToko terus berkomitmen sesuai misi perusahaan yaitu tidak hanya menciptakan nilai bisnis, melainkan juga turut meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha warung kelontong.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI