Australia Tutup Pembangkit Listrik Batu Bara karena Makin Tak Ekonomis

SiswantoABC Suara.Com
Minggu, 20 Februari 2022 | 13:03 WIB
Australia Tutup Pembangkit Listrik Batu Bara karena Makin Tak Ekonomis
Kapal tongkang pengangkut batu bara. [kaltimtoday.co]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Penutupan tanpa penggantian yang setara akan menyebabkan risiko keterjangkauan dan keandalanpasokan," ujarnya.

Juru Bicara Oposisi Urusan Perubahan Iklim Chris Bowen menyambut baik komitmen Pemerintah NSW membangun baterai besar untuk memastikan pasokan listrik yang terjangkau dan bisa diandalkan.

"Partai Liberal NSW dan Partai Buruh Federal melakukan apa yang tidak akan dilakukan (Perdana Menteri) Scott Morrison: mengakui realitas pasar dari transisi energi global," katanya.

Pemimpin Partai Hijau, Adam Bandt, mengatakan semua pihak harus bersama-sama menyepakati rencana komprehensif untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara.

"Kita sangat membutuhkan rencana iklim dan energi nasional untuk mengelola percepatan peralihan dari batu bara ini," katanya.

"Krisis iklim dan penurunan biaya mendorong revolusi energi terbarukan dan hal itu tidak akan berhenti," tambahnya.

Tinggal tunggu waktu

Tahun laluInstitute for Energy Economics and Financial Analysis dan konsultan Green Energy Markets mengidentifikasi Eraring sebagai pembangkit listrik tenaga batu bara yang tidak akan menguntungkan lagi pada tahun 2025.

Tristan Edis dari Green Energy Markets menjelaskan, penutupannya dapat memperpanjang umur beberapa pembangkit listrik tenaga batu bara lainnya, tapi mungkin tidak terlalu lama.

"Dengan biaya lebih tinggi,pembangkit batu bara lainnya seperti Gladstone dan Vales Point akan terus berada di bawah tekanan operasional dan keuangan karena harus menghadapi meningkatnya pasokan tenaga surya dan penurunan harga listrik yang menyertainya," katanya kepada ABC News.

Baca Juga: Tahun 2056 Indonesia Stop Gunakan PLTU Batu Bara

"

"Perkiraan terbaru Pasar Energi Hijau yaitu ada tambahan 3.000 MW listrik tenaga surya yang dihasilkan dari atap-atap rumah setiap tahun selama empat tahun ke depan," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI