Suara.com - Peta Investor SDG Indonesia (SDG Investor Map Indonesia) diluncurkan di acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia dan UNDP Indonesia.
Sektor swasta dapat menggunakan peta tersebut untuk mengeksplorasi 18 tema investasi dan model bisnis yang teridentifikasi di enam sektor penggerak SDG yang selaras dengan kebijakan pemerintah tentang SDG yang memiliki potensi dampak pembangunan yang mendalam.
Acara ini juga secara resmi memperkenalkan Standar Dampak SDG (SDG Impact Standard), satu-satunya standar manajemen di pasar yang memungkinkan organisasi untuk mempertimbangkan semua 17 SDG secara holistik.
Peta ini dibuat bersama oleh UNDP Indonesia dan SDG Impact, dengan dukungan Bappenas, Kementerian Investasi/BKPM, dan Temasek Trust sebagai mitra kolaboratif.
Indonesia adalah negara ASEAN pertama yang meluncurkan Peta Investor SDG. Secara keseluruhan terdapat 19 negara yang telah melengkapi Peta Investor SDG dan ditampilkan di Platform Investor SDG global.
Enam sektor yang diidentifikasi dalam Peta Indonesia adalah Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, Energi Terbarukan, Keuangan dan Infrastruktur. Tema investasi dan model bisnis yang teridentifikasi telah memberikan hasil yang positif, meletakkan dasar untuk peningkatan skala lebih lanjut.
Empat dari lima model bisnis yang diidentifikasi telah mengumpulkan dana lebih dari 1 juta dollar AS. Peta ini juga mengeksplorasi digitalisasi, iklim, gender, dan marginalisasi sebagai tema-tema mendasar di seluruh sektor.
Informasi yang disediakan dalam peta ini juga akan memberi masukan terhadap strategi “Build Forward Better” pasca-COVID-19, dimana pemerintah telah berkomitmen untuk menutup kesenjangan pembiayaan SDG dengan mendorong investor sektor swasta dan aktor non-pemerintah lainnya untuk berpartisipasi dalam investasi untuk SDG.
Hal ini juga sejalan dengan agenda G20 Pemerintah tentang pembiayaan berkelanjutan, yang antara lain tercermin dalam kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Kerja Pembiayaan Berkelanjutan (Sustainable Finance Working Group), Kelompok Kerja Infrastruktur (Infrastructure Working Group), Kelompok Kerja Pembangunan (Development Working Group) dan Kelompok Kerja Keberlanjutan Iklim (Climate Sustainability Working Group).
Baca Juga: Dibongkar Muhammad Tri Andika, Ini Penyebab Investor Mundur dari Proyek IKN Nusantara, Pantesan
Inisiatif ini akan meningkatkan aliran dana ke sektor-sektor pendukung SDG melalui modal komersial dan pembiayan campuran (blended finance) untuk mengurangi dampak negatif pandemi.