Mobil Mewah dan Truk Industri Masih Beli BBM Subsidi, Begini Respon Menteri ESDM

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 10 April 2022 | 08:15 WIB
Mobil Mewah dan Truk Industri Masih Beli BBM Subsidi, Begini Respon Menteri ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia mengaku sedikitnya tiga kali mengisi solar dengan jumlah masing-masing 100 liter, yaitu di Serdang Bedagai, Balige, dan Padangsidempuan, sebelum akhirnya kembali diisi setibanya di Padang.

Menurut dia, antrean kendaraan yang mengisi BBM kerap terjadi di wilayah Balige hingga dua jam lamanya. Tidak jarang setelah antre, dirinya tidak mendapatkan BBM, sehingga harus membeli di pengecer dengan harga mencapai Rp7.500 per liter.

"Biasanya di SPBU Rp5.150, kalau di pengecer Rp7.500, tapi masih bisa dapat barangnya (solar)," ujarnya.

Selanjutnya, di SPBU 14201127, Jalan Sisingamangaraja XII, Kota Medan, kepada awak media, Arifin menjelaskan perlunya pembatasan penggunaan solar subsidi. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan harga minyak dunia dan suplai yang sulit.

"Kalau tidak bisa kita disiplinkan akan menyebabkan jumlah subsidi dan kompensasi pemerintah akan besar. Setiap kenaikan satu dolar AS per barel harga minyak bumi, memberikan dampak tambahan beban sebanyak Rp5,7 triliun. Harga minyak sekarang sudah di atas 100 dolar per barel, sedangkan patokan dalam APBN sekitar 60 dolar per barel, jadi kurang lebih (selisihnya) 40 dolar, dikalikan saja. Kita minta pengertian dari seluruh pihak, yang bukan haknya mengambil BBM subsidi, untuk beli BBM tidak bersubsidi. Kita ingin anggaran subsidi bisa dipakai untuk menumbuhkan perekonomian," tambah Menteri Arifin.

Sementara itu, Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa saat ini tidak ada kelangkaan di Medan, karena pasokan BBM terus ditambah. Dari empat SPBU yang didatangi, kondisi stok aman dan tidak ada antrean panjang.

"Kondisi sudah stabil, tidak ada masalah. Seluruh daerah kita lakukan pemantauan, kita cek," jelasnya.

Untuk 2022, kuota BBM jenis minyak solar di Provinsi Sumatera Utara sebesar 1,077 juta kiloliter (kl), sedangkan Pertalite sebesar 680.293 kl yang tersebar di 33 kabupaten/kota.

Penyaluran Biosolar pada 2022 untuk Sumut sudah melebihi 11 persen dari kuota. Adapun Region Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), total penyaluran sampai 6 April 2022 sudah melebihi kuota delapan persen.

Baca Juga: Punya Koleksi Bugatti dan Ferrari, Crazy Rich Ini Pilih Gunakan Mobil Nasional Seharga Toyota Avanza

Sementara, penyaluran Pertalite pada 2022 di Sumut sudah 227 persen dari kuota. Adapun total di Region Sumbagut sampai 6 April 2022 sudah melebih kuota sebesar 32 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI