Hal ini tentunya akan sangat merugikan, mengingat segmen kretek apalagi sigaret kretek tangan (SKT) memiliki serapan tenaga kerja yang tinggi.
Seruan serupa juga diungkap oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPN APTI) Agus Parmuji dalam kesempatan serupa.
Kampanye negatif terhadap IHT yang dilakukan kelompok antitembakau mendorong terbitnya sejumlah kebijakan-kebijakan pertembakauan yang eksesif dan merugikan. Oleh karenanya, Agus berharap pemerintah juga dapat mengutamakan kedaulatan nasional, termasuk sektor IHT.
Sementara secara langsung, petani juga merasakan dampak buruk dari kebijakan-kebijakan yang tidak berkeadilan terhadap petani. Misalnya kenaikan cukai yang tinggi yang melemahkan serapan panen tembakau dari petani. Harga jual kemudian akhirnya tidak optimalnya dan petani bisa mengalami kerugian yang besar, bahkan tak sedikit yang mengalami kebangkrutan.
“Kami berharap pemerintah tetap berpendirian sehingga bisa membuat kebijakan yang melindungi pertanian tembakau," ujarnya.