Kelapa Sawit Indonesia Miliki Prospek Menjanjikan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 29 September 2022 | 10:36 WIB
Kelapa Sawit Indonesia Miliki Prospek Menjanjikan
Buah kelapa sawit. [Inibalikpapan.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ekspor CPO Indonesia juga sangat besar. Pada saat komoditas lainnya turun, ekspor CPO Indonesia justru terus meningkat. Angkanya bahkan lebih dari US&500 triliun. Oleh karena itu, potensi besar kelapa sawit harus dimaksimalkan dari hulu ke hilirnya.

Di bagian hulunya, Kementerian Pertanian dapat mamaksimalkan produksinya dan Kementerian Perindustrian memaksimalkan hilirisasi agar seimbang pertumbuhan antara hulu dan hulurnya.

"Dengan luas kebun kelapa sawit mencapai 16 juta hektare, ini potensi luar biasa. Kita ingin bukan hanya meningkat luasanya, tetapi juga produksinya dari rata-rata 3,6-4,0 ton per hektare, menjadi diatas 4,0 ton per hektare," kata Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Andi Akmal Pasluddin.

Bimbingan Teknis dan Expo Sawit Baik Indonesia 2022 dilaksanakan atas kerja sama antara Komisi IV DPR RI dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) selaku pendukung pendanaan.

Indonesia memiliki BPDPKS yang telah menghimpun dana cukup besar sekitar Rp230 triliun. Tugasnya sangat banyak dan yang terbesar adalah penguatan program biodiesel, yakni produk CPO dijadikan sebagai bahan campuran solar sampai 30% bahkan ke depan menjadi 40%. Dia menjelaskan selama pandemi Covid-19, kelapa sawit menjadi sektor ekonomi yang tahan banting dan memberikan sumbangan besar terhadap ekonomi Indonesia.

Sawit merupakan komoditas perkebunan yang sangat prospek dan ekonomis bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Saat ini sudah banyak program pengembangan kelapa sawit di Indonesia, salah satunya program peremajaan kelapa sawit melalui program PSR (Peremajaan Sawit Rakyat) yang dukungan dananya didiberikan oleh BPDPKS sebesar Rp40 juta.

Ketua Umum Aspekpir Setiyono mengatakan agar hasil pertanian kelapa sawit bagus, maka perkebunan kelapa sawit perlu dibangun kelembagaannya, baik kelembagaan petani, perusahaan maupun asosiasi, salah satunya pengembangan kelapa sawit dengan pola PIR (Perusahaan Inti Rakyat).

Kerja sama kelembagaan tersebut dilakukan karena kelapa sawit tidak bisa diolah sendiri oleh petani sehingga harus ada kelembagaan seperti koperasi petani kelapa sawit, perusahaan pengelolaan kelapa sawit dan asosiasi.

Seperti awal kelapa sawit berkembang di Indonesia merupakan perkebunan yang dibangun dengan pola kemitraan dengan perusahaan dan saat ini, sawit dengan pola PIR tersebar di 20 daerah.

Baca Juga: Makin Cerah, Harga CPO Meroket Seiring Naiknya Permintaan Ekspor

Dengan keberhasilan pengembangan sawit dengan pola PIR, maka sejak krisis moneter tahun 1998 dan pekebun mendapatkan dampak yang sangat positif, ekonomi meningkat, maka masyarakat terdorong untuk mulai membangun kebun kelapa sawit secara swadaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI