Sulthan Muhammad Yusa, Oil Fund Management (BPDPKS), Ministry of Finance mengatakan komoditas kelapa sawit merupakan komoditas unggulan sehingga harus dijaga bersama. Dia menjelaskan kontribusi sawit terhadap perekonomian sangat besar. "Estimasi kontribusi penerimaan pajak dari industri kelapa sawit sendiri mencapai Rp20 Triliun per tahun," kayanya.
Dia menjelaskan keunggulan kelapa sawit dari komoditas nabati lainnya. Setiap tahun demand dan supply minyak nabati global rata-rata tumbuh masing-masing di level 8,5 juta MT dan 8,2 juta MT. Sebagai komoditas yang paling produktif, minyak sawit berkontribusi rata-rata 42% dari total supply minyak nabati dunia.
Kelapa Sawit merupakan komoditas minyak dunia dengan produktivitas lahan yang paling baik dibandingkan minyak nabati lainnya. Sehingga kelapa sawit menjadi pilihan paling sustainable dalam memenuhi kebutuhan minyak nabati dunia yang semakin bertumbuh.
Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Prof Dr. Nasaruddin mengatakan kehadiran kelapa sawit telah memberikan kontribusi terhadap peluang dan lapangan kerja. Menciptakan pemerataan pembangunan, mengurangi angka kemiskinan di pedesaan dan memberikan kepastian terhadap akses pengelolaan sumberdaya alam terutama lahan.
Terhadap lingkungan, katanya, kelapa sawit merupakan tanaman ideal yang mengkonversi CO2 secara ideal menjadi biomas pada fotosintesis (potosynthetically active radiation, PAR) dan membersihkan udara dengan melepaskan oksigen (O2) ke atmosfir bumi.
Pada proses respirasi kelapa sawitjumlah CO2 yang di lepas lebih rendah dibanding jumlah CO2 yang digunakan dalam proses fotosintesis/asimilasi.