Sementara itu, Tiongkok menjadi negara penghasil rempah-rempah terbesar di dunia pada tahun 2020, dengan nilai ekspor sebesar US$ 3,43 miliar.
Sidi berharap, semua pihak tidak hanya memanfaatkan rempah Indonesia dari sisi ekonomi saja. Melainkan juga memerhatikan kondisi lingkungan dan mempertimbangkan perkembangan krisis iklim.
"Kita harus mencari cara agar rempah-rempah Indonesia bisa berjaya dan memiliki kualitas terbaik. Salah satu caranya adalah adaptasi teknik pertanian berkelanjutan," pungkasnya.