Teladan Nabi Muhammad itu, ujar Gus Miftah, menunjukkan bahwa Rasulullah pun sangat mencintai tanah airnya. Sebab, di Makkah lah, Nabi Muhammad dilahirkan, besar, tumbuh, berjuang, dan akhirnya wafat.
Ciri ketiga orang radikal, ujar Gus Miftah, eksklusif, dan merasa bahwa kunci surga dia yang punya, kelompok lain adalah salah.
Ciri Keempat, adalah anti Pancasila. Menurut Gus Miftah, mereka mengatakan bahwa Pancasila itu bid'ah, sementara cinta Madinah itu ibadah hanya karena ingin sama dengan Rasulullah.
Ciri kelima orang radikal, menurut Gus Miftah adalah memusuhi orang yang beda agama. "Padahal, Nabi sendiri sampai menghormati jenazah nasrani. Karena menurut Beliau, kita sama-sama mahluk Allah," katanya.
Gus Miftah mengatakan, jangan jadikan perbedaan sebagai sumber permusuhan. Yang harus dijaga adalah jangan sampai terjadi perpecahan.