Guna memudahkan pekerjaan tanpa mengganggu pekerjaan rumah. Rumah Kaina memiliki grup Whatsapp yang berisi para anggota.
“Komunitas kami juga punya grub Whatsapp yang berisi saling sharing pesanan. Saya berikan pesanan penjahit nanti disebar melalui grup dan mereka kerjakan, jadi makin gampang,” kata dia.
Inna memahami betul kesulitan yang dihadapi ibu-ibu dengan tanggung jawab anak dan rumah tangga mereka. Dengan adanya penugasan-penugasan yang dikirim melalui Whatsapp, para penjahit yang tergabung dalam komunitas tidak perlu lagi datang ke Rumah Jahit Kaina tapi bisa mengerjakan tugasnya dari rumah masing-masing.
Saat ini, Kaina memiliki anggota komunitas mencapai puluhan orang yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga.
Melalui komunitas Rumah Jahit Kaina, Inna berharap, para perempuan terutama ibu rumah tangga untuk tetap berdaya dan berkarya agar bisa mandiri, tidak terkecuali dalam keuangan.
"Fokus dengan usaha yang sekarang dijalankan. Naik turun bisnis itu fenomena biasa dan buka wawasan seluas-luasnya karena ilmu itu terus berkembang, tidak terkecuali dalam ilmu jahit. Terakhir, jangan anti-kritik, kritik itu dibutuhkan agar kita bisa terus berkembang" kata dia.
Untuk urusan omzet, Rumah Kaina bisa menerima order hingga 700 pesanan dengan omzet mencapai jutaan rupiah tiap bulannya.
"Tidak besar. Tapi, kami bersyuku Rumah Kaina bisa menjadi 'rumah' bagi mereka yang membutuhkan," pungkas Inna.
Baca Juga: Dua Transfer Mengejutkan di Paruh Musim BRI Liga 1 2023/2024