Sementara itu, sisanya sebesar 35 persen dari laba bersih atau sejumlah Rp7,51 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan. Dana ini akan dialokasikan untuk memperkuat permodalan perusahaan dan mendukung ekspansi bisnis BNI di masa depan.
Sepanjang tahun 2024, BNI mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan dengan perolehan laba bersih sebesar Rp21,5 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,87 persen dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya yang mencapai Rp20,9 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai faktor, salah satunya adalah keberhasilan transformasi digital yang dilakukan BNI.
Transformasi digital ini terbukti efektif dalam meningkatkan dana pihak ketiga (DPK), khususnya tabungan. Sepanjang tahun 2024, tabungan BNI tumbuh sebesar 11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp232 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp258 triliun pada tahun 2024.
Transformasi digital ini terbukti efektif dalam meningkatkan dana pihak ketiga (DPK), khususnya tabungan. Sepanjang tahun 2024, tabungan BNI tumbuh sebesar 11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp232 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp258 triliun pada tahun 2024.